Cari

Menristekdikti Minta Kampus Ubah Pola Pikir Hadapi Revolusi Industri

Ilustrasi perkembangan teknologi, Ilus: Pixabay

 

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir meminta kampus di seluruh Indonesia untuk mengubah pola pikir dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dengan cara lebih terbuka terhadap ilmu pengetahuan baru.

"Selama ini perguruan tinggi asyik dengan dunianya sendiri dan menutup diri dengan ilmu pengetahuan yang baru," kata dia saat membuka Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) IX di Padang, Rabu, 13 Maret 2019.

Menurut Nasir hal itu terjadi terus menerus, jika ada ilmu pengetahuan baru yang muncul maka perguruan tinggi akan menutup diri karena menganggap ilmu yang mereka miliki telah cukup.

 

Baca jugaMenristekdikti: PTN Belum Berubah Hadapi Industri 4.0

 

Sementara di luar sana, kata Nasir, perguruan tinggi berlomba-lomba mencari ilmu baru. Tetapi, kampus di sini, kata Nasir, hanya terpaku pada ilmu pengetahuan yang lama.

"Ini yang perlu diubah, kampus harus lebih terbuka dengan cara memiliki pola pikir yang terbuka, hati yang terbuka dan terus mengembangkan ilmu pengetahuan," kata Nasir.

Ia juga menerangkan revolusi indiustri 4.0 juga mengubah sistem pembelajaran yang ada saat ini dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini.

"Kalau tidak melakukan itu, kita akan tertinggal dari negara lain dan yang paling dibutuhkan adalah kreatifitas," kata Nasir tegas.

Sementara Ketua Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidik (LPTK) Syawal Gultom mengatakan revolusi industri 4.0 merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari baik dampak positifnya dan dampak negatifnya bagi dunia pendidikan.

 

Baca jugahttps://news.schoolmedia.id/lipsus/Kemenristekdikti-Dorong-Kampus-Motivasi-Mahasiswa-untuk-Berwirausaha-82

 

Menurut Syawal, melalui forum ini para pendidik dari seluruh Indonesia akan berembuk untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait sikap yang akan diambil dalam menghadapi tantangan ke depan terutama bagi dunia pendidikan.

"Kami berharap melalui Konaspi IX ini muncul ide dan rekomendasi bagi dunia pendidikan yang dapat dimanfaatkan untuk dua atau tiga tahun ke depan," kata Syawal.

Sementara Rektor UNP Ganefri mengatakan Konaspi IX di Universitas Negeri Padang (UNP) dan diikuti sebanyak 2.089 peserta. Jumlah peserta tahun ini merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah.

"Dalam Konaspi ini kami juga menggelar dua konferensi internasional yang hingga saat ini jumlah malakalah yang disampaikan kepada panitia mencapai 2.089 makalah. Kami mengapresiasi LPTK yang mengirimkan delegasi ke UNP untuk mengikuti kegiatan di sini," kata Ganefri.
 

Berita Selanjutnya
Pemkab Kudus Segera Evaluasi Penerima Bantuan Rp 1 Juta Bagi Guru
Berita Sebelumnya
Strategi Museum Siwalima Ambon Tarik Minat Pengunjung

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar