Cari

Pelajar Tinggal di Pedalaman, Disdikbud Rejang Lebong: Bus Sekolah Tidak Efektif

Foto: Pixabay

 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu Tarsisius Samuji menyatakan saat ini pengadaan bus sekolah di daerahnya dinilai belum efektif. Bahkan, rencana pengadaan bus sekolah ia menilai belum mendesak karena para pelajar di wilayah itu sebagian besar tinggal di perkampungan bukan di pinggiran jalan utama.

"Pengadaan bus sekolah di Rejang Lebong saat ini belum efektif, karena menurut identifikasi saya sebagian besar pelajar kita bertempat tinggal di pedalaman yang aksesnya tidak bisa dilalui mobil sehingga menjadi pertimbangan kita," ujar Samuji, Senin, 4 Maret 2019.

Dengan adanya pertimbangan itu, Samuji menjelaskan, pihaknya tidak jadi mengadakan bus sekolah dan mengalihkannya untuk keperluan dunia pendidikan di Rejang Lebong seperti pengadaan bahan pakai gratis yang mereka bagikan pada akhir 2018 dan untuk siswa baru tahun ajaran 2019.

"Ini bisa membantu mengurangi beban para orang tua untuk pengadaan pakaian, kemudian Program Indonesia Pintar atau PIP yang saat ini sudah mencapai 30 persen dari seluruh pelajar yang ada di Rejang Lebong," kata Samuji. 

Rencana pengadaan bus sekolah itu sendiri, Samuji melanjutkan, dianggapnya tidak akan bisa menertibkan pelajar yang membawa sepeda motor ke sekolah. Kondisi jalan utama Rejang Lebong ini lebih banyak membentang dari arah Kota Curup menuju ke Lubuklinggau, Sumsel, atau dari arah utara ke selatan sedangkan para pelajar ini tinggal di pedesaan.

Sejauh ini pihaknya, kata Samuji, sudah bekerja sama dengan petugas dari Polres Rejang Lebong untuk melakukan sosialisasi tertib berlalu lintas dan tidak menyalahi aturan hukum. Salah satunya harus memiliki SIM dan anak di bawah umur yang belum memiliki SIM tidak boleh membawa sepeda motor.

Para petugas kepolisian, kata Samuji, juga sudah sering melakukan operasi ke tempat-tempat penitipan sepeda motor pelajar, tetapi diduga informasi itu bocor sehingga, petugas tidak menemukan sepeda motor pelajar.

"Namun secara bertahap sudah mulai berkurang, ini tidak terlepas dari perhatian para orang tua untuk tidak memberikan anaknya sepeda motor," kata Samuji.

Berita Selanjutnya
SLBN 3 Jakarta Sulit Dapat Pengajar
Berita Sebelumnya
Siapkan Rp 76 Miliar, Pemprov Kalbar Gratiskan Sekolah untuk 142.000 Siswa SMA/SMK

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar