UNICEF dan Kemendikdasmen Finalisasi Buku Saku PAUD HI, Dorong Peningkatan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini
Schoolmedia News Jakarta ââ¬â Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar kegiatan Finalisasi Buku Saku 8 Indikator Layanan Esensial Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) di Jakarta, Selasa - Rabu (26-27) Agustus 2025.
ââ¬ÅKegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan panduan praktis bagi satuan PAUD dalam mengimplementasikan layanan PAUD HI secara komprehensif,ââ¬Â ujar Direktur PAUD, Dr. Nia Nurhasanah M.Pd ketika membuka kegiatan.
Direktur PAUD menyampaikan pentingnya peran PAUD HI dalam upaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas serta mendukung percepatan penurunan stunting di Indonesia. "PAUD HI adalah upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak secara simultan, sistematis, dan terintegrasi," ujar Dr. Nia, merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2013.
Ia juga menyoroti amanat Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, yang menargetkan 70% satuan PAUD mampu menyelenggarakan layanan PAUD HI. "Dengan target ini, kami berharap pencegahan dan penanganan stunting dapat lebih terarah dan tercapai sesuai harapan," tambahnya.
Buku Saku Sebagai Panduan Praktis
Sebagai bagian dari gugus tugas nasional PAUD HI, Direktorat PAUD berupaya mendorong pemerintah daerah untuk mengimplementasikan layanan PAUD HI. Untuk mendukung hal tersebut, Direktorat PAUD bersama UNICEF menyusun Buku Saku 8 Indikator Layanan Esensial PAUD HI.
Buku saku ini berfungsi sebagai panduan praktis bagi satuan PAUD, menjelaskan secara rinci delapan indikator layanan esensial yang mencakup:
Buku Saku Kelas Orang Tua
Buku Saku Pemantauan Pertumbuhan Anak
Buku Saku Pemantauan Perkembangan Anak
Buku Saku Berkoordinasi dengan Berbagai Unit Terkait
Buku Saku Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Buku Saku Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Buku Saku Pemantauan Kepemilikan Identitas Anak
Buku Saku Ketersediaan Fasilitas Sanitasi dan Air
Dengan adanya buku saku ini, satuan PAUD diharapkan dapat dengan mudah memahami dan memenuhi indikator-indikator tersebut, serta melaporkannya melalui Dapodik. Dr. Nia berharap buku saku ini dapat menjadi rujukan utama untuk mewujudkan PAUD yang bermutu untuk semua.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari UNICEF, Koalisi PAUD HI, akademisi, serta perwakilan dari berbagai satuan PAUD. Pendanaan acara ini didukung sepenuhnya oleh UNICEF.
Selama kegiatan, para peserta melakukan uji keterbacaan buku saku untuk memastikan isinya mudah dipahami oleh target pengguna. Sesi uji keterbacaan ini menjadi bagian krusial dalam finalisasi, di mana masukan dari para praktisi dan ahli sangat diperlukan.
Dengan dibukanya kegiatan ini, Direktorat PAUD optimis bahwa buku saku ini akan menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan mutu layanan PAUD dan pada akhirnya, berkontribusi pada kesejahteraan anak-anak Indonesia.
Berikut Penjelasan 8 Indikator Layanan Esensial PAUD HI dan Implementasinya :
Buku Saku 8 Indikator Layanan Esensial PAUD HI adalah panduan penting bagi satuan pendidikan anak usia dini untuk mewujudkan layanan holistik integratif. Buku ini merinci delapan aspek layanan yang harus dipenuhi untuk memastikan tumbuh kembang anak secara optimal. Implementasinya menuntut sinergi antara pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, dan perlindungan.
1. Layanan Pendidikan
Layanan pendidikan esensial dalam PAUD HI mencakup penyediaan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan stimulatif. Pembelajaran tidak hanya berfokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga emosional, sosial, dan motorik anak. Implementasinya adalah dengan menerapkan kurikulum yang relevan dan metode pembelajaran yang interaktif, seperti bermain sambil belajar.
Implementasi:
Guru merancang kegiatan yang bervariasi, seperti cerita, menyanyi, bermain peran, dan kegiatan fisik.
Penyediaan alat permainan edukatif (APE) yang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak.
Penyelenggaraan kelas orang tua untuk membangun kemitraan antara sekolah dan keluarga.
2. Layanan Kesehatan
Layanan ini bertujuan untuk memastikan kesehatan fisik anak terjaga dengan baik. Indikator ini mencakup imunisasi dasar, pemeriksaan kesehatan berkala, dan penanganan penyakit ringan. Layanan ini penting untuk mencegah anak dari berbagai penyakit yang dapat menghambat tumbuh kembangnya.
Implementasi:
Kerja sama dengan Puskesmas atau tenaga kesehatan setempat untuk program imunisasi dan pemeriksaan kesehatan.
Melakukan pemeriksaan fisik rutin, seperti pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala.
Edukasi kepada orang tua tentang pentingnya imunisasi dan menjaga kebersihan.
3. Layanan Gizi
Asupan gizi yang seimbang sangat krusial untuk mencegah stunting dan gizi buruk. Layanan ini memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan tepat.
Implementasi:
Penyediaan makanan tambahan (PMT) yang sehat dan bergizi di sekolah.
Edukasi gizi kepada orang tua tentang pola makan sehat di rumah.
Pemantauan status gizi anak secara berkala melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan.
4. Layanan Pengasuhan
Layanan ini berfokus pada penyediaan lingkungan yang penuh kasih sayang dan pengasuhan yang responsif. Anak harus merasa aman dan dicintai agar dapat mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan sosial-emosional.
Implementasi:
Guru dan staf PAUD dilatih untuk memberikan pengasuhan yang positif dan non-kekerasan.
Menciptakan suasana sekolah yang ramah anak.
Melibatkan orang tua dalam kegiatan sekolah untuk mempererat ikatan pengasuhan.
5. Layanan Perlindungan
Perlindungan anak dari kekerasan, penelantaran, dan eksploitasi merupakan hak dasar yang harus dipenuhi. Layanan ini menjamin anak berada dalam lingkungan yang aman, baik fisik maupun mental.
Implementasi:
Penyusunan dan penerapan kebijakan anti-kekerasan di lingkungan sekolah.
Mendidik anak-anak tentang keamanan diri.
Melaporkan setiap dugaan kasus kekerasan atau penelantaran anak kepada pihak berwenang.
6. Layanan Kesejahteraan
Kesejahteraan anak mencakup pemenuhan hak-hak dasar seperti kepemilikan akta kelahiran. Layanan ini memastikan setiap anak memiliki identitas resmi yang memudahkan akses ke layanan publik lainnya.
Implementasi:
Kerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk membantu orang tua mengurus akta kelahiran.
Pendataan kepemilikan akta kelahiran pada setiap anak didik.
Sosialisasi pentingnya akta kelahiran kepada orang tua.
7. Layanan Sanitasi dan Air Bersih
Akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak dan air bersih adalah faktor penting dalam pencegahan penyakit. Lingkungan yang bersih dan sehat sangat mendukung kesehatan anak.
Implementasi:
Penyediaan toilet dan fasilitas cuci tangan yang bersih dan layak di sekolah.
Edukasi tentang kebiasaan cuci tangan pakai sabun (CTPS) kepada anak-anak.
Pemantauan ketersediaan air bersih untuk keperluan sehari-hari.
8. Layanan Integrasi dengan Sektor Lain
Layanan ini menekankan pada sinergi dan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Puskesmas, Posyandu, dan lembaga sosial lainnya. Tujuannya adalah untuk menciptakan sistem layanan yang terpadu dan menyeluruh.
Implementasi:
Pembentukan tim gugus tugas PAUD HI di tingkat satuan pendidikan yang melibatkan perwakilan orang tua, guru, dan tokoh masyarakat.
Pertemuan rutin dengan pihak terkait untuk koordinasi program, misalnya dengan tenaga kesehatan dari Puskesmas.
Penyelenggaraan kegiatan bersama, seperti posyandu terpadu atau kelas gizi.
Penyunting : Eko B Harsono
Tinggalkan Komentar