Foto: Pixabay
Schoolmedia News, Madiun - Uji coba pembelajaran tatap muka di Kota Madiun Provinsi Jawa Timur diperpanjang hingga tiga pekan ke depan. Pembelajaran ini sudah dimulai sejak pekan lalu.
"Alasan perpanjangan yakni evaluasi kurang optimal jika masa uji coba dilakukan selama dua minggu," kata Kepala Cabdindik Jatim Wilayah Madiun Supardi, Rabu, 26 Agustus 2020, seperti dilansir dari laman RRI.
Supardi mengatakan, uji coba dilakukan di tiga sekolah yakni SMAN 2, SMKN 3, dan SLBN Manisrejo.
Baca juga: Bondowoso Sudah Lakukan Pembelajaran Tatap Muka
"Ada tiga indikator bahan evaluasi. Pelaksanaan protokol kesehatan, adanya klaster baru di sekolah selama masa uji coba, dan peta persebaran virus di lingkungan tempat tinggal murid dan guru," ujarnya.
Menurutnya, dari evaluasi internal Cabdindik, protokol kesehatan diaplikasikan cukup baik di tiga sekolah tersebut. Selain itu, hingga saat ini belum ada klaster baru yang berasal dari sekolah.
Supardi menegaskan sekolah tidak boleh lengah dengan tetap meningkatkan kedisiplinan serta mengoptimalkan proses pembelajaran tatap muka.
“Harapan kami protokol kesehatan covid-19 betul-betul harus ditaati. Kerjasama dengan semua pihak baik para guru, orang tua dan sebagainya juga dilaksanakan. Mari uji coba ini kita laksanakan sebaik-baiknya sehingga uji coba ini bisa berhasil dan bisa dikembangkan ke sekolah-sekolah yang lain,” ungkapnya.
Baca juga: Lawan Stunting, Kemdikbud: Kompetensi Guru Paud Harus Meningkat
Dalam evaluasi tersebut pihaknya juga menerima tanggapan dari orang tua. Ia menjelaskan, mayoritas orang tua memberikan tanggapan positif terkait pembelajaran tatap muka di masa uji coba.
Para orang tua, kata Supardi, sepaham bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) di rumah masing-masing kurang optimal dan menemui banyak kendala.
Supardi menyebut, hasil evaluasi di masa uji coba nantinya menjadi pertimbangan pemerintah untuk membuka kembali pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan lain.
Baca juga: Zona Merah, Sekolah di Ambon Pakai Kurikulum Darurat
Sebab, kata Supardi, seluruh sekolah lain di bawah naungannya, sudah mengajukan izin pembelajaran tatap muka, baik sekolah negeri maupun swasta.
Menurutnya pengajuan izin tersebut telah disertai kesepakatan orang tua. Kemudian selama masa uji coba, sekolah lain telah melakukan persiapan. Mulai sarana-prasarana dan mekanisme pendukung protokol kesehatan, hingga meminta pendapat serta persetujuan orang tua siswa.
Tinggalkan Komentar