Cari

Jepang Bakal Dihantam HujanTerdahsyat dalam 60 Tahun Terakhir

Jepang Bakal Dihantam HujanTerdahsyat dalam 60 Tahun Terakhir. JIBI Photo

SCHOOLMEDIA NEWS, Tokyo - Badai kencang mendekati Jepang pada Jumat, berisiko melumpuhkan Ibu Kota Tokyo dengan hujan paling dahsyat dalam 60 tahun terakhir.

Bencana itu juga menunda Grand Prix Formula Satu dan Piala Dunia rugby serta memunculkan kekhawatiran kondisi transportasi semrawut.

Badai Hagibis, yang berarti "cepat" dalam bahasa Tagalog Filipina, akan mendarat di Pulau Honshu pada Sabtu, sebulan setelah badai terkuat mengguncang Jepang dalam beberapa tahun terakhir dan menghancurkan 30.000 rumah dan menyebabkan aliran listrik padam. "Badai mampu mencapai rekor curah hujan dan angin," kata pejabat di Badan Meteorologi Jepang (JMA) saat konferensi pers.

 

Baca juga: Menteri Yohana Menamatkan Sekoper Waropen Angkatan Pertama

 

Badai tersebut dapat menjadi badai paling dahsyat yang menghantam Tokyo sejak 1958 dan masyarakat juga harus bersiap menghadapi gelombang tinggi dan badai, kata JMA.

Pejabat di Prefektur Chiba, sebelah timur Tokyo, yang paling parah terkena badai Faxai September lalu, memberitahu kepada masyarakat agar mempersiapkan pasokan makanan dan air untuk tiga hari ke depan.

Panitia Grand Prix Formula Satu Jepang membatalkan semua sesi latihan dan kualifikasi yang dijadwalkan pada Sabtu, menambahkan bahwa babak kualifikasi bakal digelar pada Minggu, sebelum balapan final berlangsung seperti yang direncanakan.

 

Baca juga: Bahasa Indonesia Diajarkan di Universitas Wina Austria

 

Kedatangan badai juga memaksa pembatalan dua turnamen Piala Dunia rugby pada Sabtu, sementara itu pertandingan Minggu antara tuan rumah Jepang melawan Skotlandia diragukan.

Airline ANA Holdings juga turut membatalkan semua penerbangan domestik dari dan menuju Tokyo di dua bandara utama sejak Jumat malam. Layanan kereta, termasuk Shinkansen, tampaknya juga akan berhenti beroperasi selama akhir pekan, menurut keterangan operator.

Sumber: Reuters
 

Lipsus Selanjutnya
Trump Kampanye Untuk Kacaukan Upaya Pemakzulan Dirinya
Lipsus Sebelumnya
Menteri Yohana Menamatkan Sekoper Waropen Angkatan Pertama

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar