Ilustrasi saat ini generasi milenial diharapkan memiliki keahlian interpersonal dan lebih piawai dalam berinteraksi dengan orang lain, Foto: Pixabay
Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz mengingatkan lulusan IPB sebagai generasi milenial harus menyiapkan mental menghadapi era industri 4.0.
"Dunia industri tidak menuntut lulusan baru untuk siap kerja, namun meminta para lulusan baru untuk siap mental bekerja, siap dididik, dilatih dan ditempatkan di mana saja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki," kata Naufal saat memberikan sambutan pada wisuda IPB tahap IV tahun akademik 2018/2019 di Kampus Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 16 Januari 2019.
Naufal mewakili Himpunan Alumni IPB menyampaikan pesan khusus kepada para wisudawan yang akan menyemarakkan jagat 'digital economy' yang mulai disesaki oleh generasi milenial atau Gen Y.
Ia mengatakan, komposisi penduduk usia produktif 17-37 tahun saat ini mencapai 40 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
"Jumlah ini diperkirakan melonjak 50 persen - 60 persen hingga tahun 2020 di tahun depan," katanya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, bonus demografi tidak akan menjadi 'competitive advantage' bangsa, jika generasi yang mengisi bagian tersebut tidak dari sekarang disiapkan menjadi generasi yang produktif dan kontributif.
Menurutnya, pengaruh yang dibawa oleh generasi milenial meliputi perubahan gaya hidup mulai dari cara berkomunikasi, cara berinteraksi melalui sosial media, transaksi pembayaran, hingga 'new business' model yang kreatif.
"Hal ini dapat terjadi karena millenials begitu akrab dengan teknologi digital," kata Naufal.
Hal yang perlu diperhatikan oleh kaum milenial dan sangat penting, kata Naufal, yaitu 'interpersonal skill'. Generasi milenial, kata Naufal, perlu lebih piawai dalam berinteraksi dengan orang lain.
Menurutnya, ini dimungkinkan karena pengaruh penggunaan gawai mengurangi kesempatan berinteraksi secara langsung, atau adanya norma di generasi sebelumnya yang menurut mereka 'unfit' jika diterapkan saat ini.
Namun, lanjut Naufal, selagi interaksi dilakukan dengan sesama manusia, ada kebutuhan-kebutuhan personal yang akan relatif sama walaupun dari generasi yang berbeda.
Lulusan IPB yang diwisuda hari ini, kata Naufal, sudah mengubah data jumlah angkatan kerja di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun ini menurut data BPS tidak kurang dari 261,1 juta jiwa.
Sementara itu, jumlah angkatan kerja dari jumlah penduduk tersebut adalah sebesar 125,4 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, 118,4 juta (94,4 persen) adalah penduduk yang bekerja, kemudian sisanya sejumlah 7,03 juta (5,6 persen) adalah pengangguran terbuka. \
"Hari ini data tersebut segera berubah karena lulusnya adik-adik dan saudara-saudara sekalian. Harapan kita semua, anda segera bergabung dengan yang 94,4 persen di atas," kata Naufal.
Ia juga tidak lupa mengingatkan para lulusan jika nanti bekerja dan memiliki perusahaan untuk mendaftarkan diri dan karyawannya menjadi peserta JKN BPJS Ketenagakerjaan.
"Jika nanti sudah bekerja atau memiliki usaha jangan lupa, jangan lupa daftarkan diri anda dan karyawan anda menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," kata Naufal.
IPB kembali mewisuda para lulusannya dengan menyerahkan ijazah kepada 775 orang lulusan, yang terdiri atas 94 lulusan Program Diploma I Sekolah Vokasi, 35 lulusan Program Diploma III Sekolah Vokasi, 464 lulusan program sarjana, 24 lulusan program profesi dokter hewan, 131 lulusan magister, dan 27 lulusan program doktor.
Tinggalkan Komentar