Ilustrasi teknik mendidik para peserta didik dengan pendekatan sistem MIKIR yakni dilakukan dengan cara mengalami, interaksi, dan refleksi, Foto: Pixabay
Tenaga pendidik di Kabupaten Batanghari mengembangkan teknik mendidik dengan sistem Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi (Mikir). Pengembangan sistem ini mendapat dukungan dari 'Tanoto Foundation'.
"Secara tidak langsung, tenaga pendidik di daerah selama ini telah mengembangkan pendekatan 'Mikir' dalam metode pengajaran yang dilakukan dan hanya saja tenaga pendidik di daerah itu tidak mengetahuinya," kata Guru SDN 20/I Jembatan Mas, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, Asril, Rabu 16 Januari 2019.
Dalam mengajar, kata Asril, selama ini para pendidik menyiapkan bahan media pembelajaran kemudian membuat lembar kerja, berinteraksi dengan siswa lalu mendiskusikannya kembali dengan siswanya. Kegiatan tersebut, kata Asril, ternyata ia lakukan melalui pendekatan Mikir. Ini berarti, kata Asril, para pendidik sudah menerapkannya.
Selain Asril, tenaga pendidik lain yakni Indrayani guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Atthohiriyah Muarabulian mengatakan, ia sudah menerapkan metode Mikir dalam cara mengajarnya. Pengajar kelas satu itu menjelaskan, salah satunya dengan mengenali sesuatu.
Untuk memudahkan anak-anak memahami mengenal angka, Indrayani mengatakan, ia menggunakan alat bantu berupa biji-bijian dan dengan menggunakan alat bantu tersebut, anak-anak lebih antusias dalam belajar.
Melalui program Mikir, pemerintah daerah setempat menjalin kerja sama di bidang pendidikan. Harapannya, tenaga pendidik di daerah itu dapat meningkatkan kapasitas dalam mengajar sehingga peserta didik dapat dengan mudah menerima dan mencerna pembelajaran yang disampaikan.
Selama tiga hari sebanyak 90 orang tenaga pendidik tingkat Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah mengikuti pelatihan praktik pembelajaran ini. Pelatihan tersebut dilaksanakan di salah satu perguruan tinggi di Kota Muarabulian Kabupaten Batanghari.
Tinggalkan Komentar