Ilustrasi rektor asing, Foto: Pixabay
SCHOOLMEDIA NEWS, Jakarta - Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) menyatakan bahwa perekrutan dosen asing bukanlah solusi yang tepat dalam meningkatkan ranking perguruan tinggi menjadi perguruan tinggi kelas dunia.
"Mendatangkan rektor asing bukan solusi untuk peningkatan ranking universitas. Tidak terlalu mendesak kalau menurut saya, karena mengelola pendidikan memerlukan niat baik," ujar Ketua Tim Advokasi ADI, Prof Faisal Santiago di Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2019.
Dia menjelaskan, merekrut rektor asing akan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Ditambah lagi, kemungkinan besar rektor asing akan membawa gerbong paling tidak 10 hingga 20 orang.
Baca juga: Kemristekdikti Imbau Peneliti Lakukan Riset Secara Efektif
Rektor yang diperlukan disamping sebagai seorang akademisi yang mengerti dan paham mengenai pendidikan dan pengembangannya, juga diperlukan orang yang mempunyai jiwa kepemimpinan dan ditunjang oleh keahlian manajemen yang tinggi.
"Juga ditunjang dengan jiwa kewirausahaan dan juga teknologi. Mencari rektor yg seperti ini memang tidak mudah, tapi mengimpor rektor asing bukan jalan keluar," ujarnya.
Faisal menambahkan apakah rektor asing bisa menjalankan tali komando manajemen kalau masih sumber daya manusia di kampus masih orang yang sama.
Baca juga: Akademisi Sebut Rektor Dalam Negeri Mampu Berkompetisi
Bahwa sudah menjadi rahasia umum, kata Faisal, rektor yang ada khususnyadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) itu kental campur tangan pemerintah dan itu yang menghambat sebagian kinerja rektor menjadi tidak maksimal.
"Serahkan rektor kepada anak bangsa tapi dengan cara yang jujur, saya yakin kampus akan menjadi perguruan tinggi kelas dunia," kata Faisal.
Sekjen DPP ADI, Amirsyah Tambunan, menambahkan, perekrutan rektor asing akan membuat perguruan tinggi jadi "gamang" dalam menjalankan otonomi kampus.
Amirsyah menyarankan agar ada diskusi lebih lanjut mengenai wacana rektor asing tersebut.
Tinggalkan Komentar