Guru menjadi agen perubahan untuk menguatkan karakter peserta didik agar menjadi lebih baik, Foto: Pixabay
Sebagai agen perubahan, guru harus bisa mengubah karakter peserta didik untuk lebih baik. Hal itu dikatakan Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L Ain Pamero saat membuka Seminar Nasional terkait perlindungan guru dan pendidikan karakter. Seminar ini diselenggarakan oleh
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) wilayah Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat di Putussibau Selatan, Kapuas Hulu.
"Penguatan karakter semakin penting karena tuntutan membina anak didik sebagai generasi emas harus lebih intensif," kata Wakil Bupati Kapuas Hulu, Antonius L Ain Pamero, Rabu, 16 Januari 2019.
Ia mengatakan, upaya guru untuk bekerja keras dalam mewujudkan peserta didik berkarakter dan berakhlak mulia harus agar mendapat dukungan bersama.
"Tidak seorang pun bisa sukses tanpa seorang guru, guru salah satu penentu keberhasilan kita," ujar Antonius.
Terkait perlindungan terhadap guru, Antonius mengatakan, hak tersebut masih banyak yang belum teratasi, namun pemerintah terus memberikan perhatian seperti tunjangan sertifikasi dan guru khusus serta guru garis depan.
"Itu memang tanggungjawab negara, tetapi juga kita bersama, apalagi persoalan di masing - masing daerah tentu berbeda - beda pula," kata Antonius.
Ia mengemukakan, secara Undang - Undang nomor 14 Tahun 2005 dan Perpres dibentuk pemerintah untuk melindungi guru. Kemudian, Antonius menambahkan, ada juga Permendiknas nomor 10 tahun 2017 tentang perlindungan bagi tenaga pendidik.
"Dengan adanya aturan tersebut, guru bisa mendidik dengan merdeka," tandas Antonius.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar PGRI M Qudrat Nugraha mengatakan, salah satu visi PGRI menjadi agen perubahan, bahkan PGRI Pusat juga sudah memprogramkan akan ada pelatihan guru berbasis teknologi.
"Guru harus siap berubah dalam setiap hal, saya minta guru di Kapuas Hulu tidak kalah oleh guru daerah lain," ujar Qudrat.
Ia menekankan agar pendidikan karakter harus diimplementasikan dengan kejujuran serta disiplin.
"Kita bisa belajar teknologi karena merupakan agen perubahan bersatu dalam membangun pendidikan dari pinggiran," kata Qudrat.
Tinggalkan Komentar