Cari

200 Anak Imigran Siap Bersekolah di SD Pekanbaru

Siswa SD, Sumber: Kemendagri 

 

Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru siap menampung sekitar 200 anak dari keluarga imigran yang mencari suaka politik ke wilayah setempat pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang ada.

"Kami akan mulai menempatkan anak-anak imigran itu pada tahun ajaran baru 2019/2020," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal di Pekanbaru, pada Minggu, 23 Juni 2019.

 

Baca juga: Yogyakarta Tidak Lakukan Perubahan Kuota PPDB SMP

 

Abdul Jamal menjelaskan kebijakan ini dilakukan atas perintah Kemenkumham dan Kemendikbud dimana Kota Pekanbaru yang menjadi lokasi penampungan dan singgahnya imigran yang memiliki anak-anak usia sekolah.

"Pekanbaru diminta berpartisipasi untuk memberikan tempat bagi anak-anak imigran usia sekolah agar mendapat pendidikan," tutur Abdul Jamal.

Sambil menunggu mendapatkan negara suaka, kata Abdul Jamal, mereka sebaiknya bersekolah supaya tidak menjadi masalah sosial.

"Ini merupakan tindaklanjut pertemuan di Yogyakarta di mana Pekanbaru menjadi lokasi penampungan imigran, selain Medan," katanya.

Jamal menyebutkan untuk semua biaya sekolah tentunya harus bayar dan itu ditanggung oleh International Organization Migration (IOM). Ini adalah salah satu lembaga khusus imigran di PBB (UNHCR).

"Jadi, kita hanya menyalurkan atau memfasilitasi saja," ujar Abdul Jamal.

Jamal menambahkan, tentunya syarat utama untuk anak-anak yang akan bersekolah wajib bisa berbahasa Indonesia. Mereka, kata Abdul Jamal, nantinya akan ada pendampingan. Tujuannya, kata Abdul Jamal, agar anak-anak bisa berbaur dan mengikuti pelajaran. Adapun lokasi sekolah akan disesuaikan di sekitar tempat penampungan.

"Sistemnya kami titip saja. Sekolah yang disasar tentulah yang muridnya kurang. Ada yang kami titip tiga orang di satu sekolah, atau bisa lebih. Sesuai dengan jumlah yang bisa di sekolah itu," ujarnya.

 

Baca juga: Mendikbud: Penerapan Zonasi Sifatnya Fleksibel

 

Jamal menjelaskan, banyak sisi positif dari rencana ini, diantaranya, anak-anak ini tentu tak lagi jadi anak tanpa pendidikan. Selain itu, kata Jamal, mereka bisa perdalam Bahasa Indonesia juga budaya kita. Sebaliknya, anak-anak SD negeri tersebut bisa pula belajar Bahasa Inggris.

"Anak-anak imigran ini kan pintar berbahasa Inggris. Nah, anak-anak kita bisa pula belajar dan saling dapat keuntungan," kata Jamal. 

Berita Selanjutnya
Ada Iklan Rokok, KPPPA: Internet di Indonesia Belum Layak Anak
Berita Sebelumnya
Bio Farma Minta PTN Perhatikan Pembuatan Vaksin dan Obat Halal

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar