Cari

Kemdikbud: Pemahaman Akan Sains Dimulai dari Membaca

Membaca, Foto: Pixabay

 

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno mengatakan pemahaman akan sains, matematika dan lain-lainnya berawal dari membaca.

"Bagaimana memahami sains dan sebagainya, kalau apa yang dimaksud dari soal itu tidak tahu. Kalau permasalahannya di situ, maka jangan harap bisa paham sains dan sebagainya itu," ujar Totok di Jakarta, Jumat, 17 Mei 2019.

Totok menjelaskan, selama ini yang dibanggakan adalah akses pendidikan maupun jumlah murid. Namun permasalahan utamanya ada di kualitas pendidikan yang salah satu solusinya melalui membaca itu.

"Kadang-kadang gerakan literasi itu lebih banyak acara seremoni, dibandingkan membaca itu sendiri. Begitu diluncurkan serasa tugas selesai, padahal tidak,"  kata Totok.

 

Baca juga: Mendikbud: Tingkat Literasi Indonesia Masih Rendah

 

Menurut Totok, yang terpenting adalah menanamkan kepada anak untuk suka membaca sejak dini bukan dengan kegiatan-kegiatan seremoni. Selain itu juga penting menulis buku cerita untuk mengembangkan muatan lokal dalam tulisannya.

Terkait hal ini, Peneliti Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan (Puslitjakdikbud), Indah Pratiwi, menambahkan, banyak orang tua tidak paham mengenai bahaya gawai, sehingga mereka membelikan gawai untuk anaknya.

"Itu karena legal, beda dengan narkoba yang ilegal. Padahal gawai memiliki dampak negatif seperti kecanduan gawai maupun anak susah konsentrasi," kata Indah.

 

Baca juga: Mendikbud: 62,2 Persen Anggaran Pendidikan Tersalur di Daerah

 

Penggunaan gawai tersebut, kata Indah, paling banyak digunakan pada pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB atau dengan kata lain selepas pulang sekolah. Untuk itu, Indah menyarankan, perlu perhatian orang tua terhadap penggunaan gawai. Sebab, kata Indah, sebagian besar gawai digunakan untuk mengakses media sosial.

"Kalau anak kecanduan gawai, maka mereka enggan membaca buku. Ini yang harus diperhatikan orang tua," kata Indah.

Berita Selanjutnya
Gubernur Dorong Agar Nilai Rata-rata UN Ditingkatkan
Berita Sebelumnya
Ingin Peringkat Naik, Pemkot Pontianak Tingkatkan Infrastruktur Kota Layak Anak

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar