Ilustrasi fasilitas Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Foto: Pixabay
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mendorong Kepala SMA/SMK di daerah itu untuk terus meningkatkan capaian rata-rata nilai Ujian Nasional (UN) dengan menambah jam belajar siswa di luar waktu reguler.
"Khusus untuk mata pelajaran yang di uji dalam UN, bisa ditambah belajar sore, atau bimbingan belajar lain," katanya di Padang, Jumat, 17 Mei 2019.
Ia mengatakan itu terkait capaian nilai rata-rata UN Sumbar pada 2019 yang masuk 10 besar nasional. Mata pelajaran yang diuji itu, kata Irwan, adalah pengetahuan dasar yang dibutuhkan seluruh siswa, apapun nanti jurusan yang diambil saat meneruskan pendidikan.
Karena itu, Irwan menjelaskan, sekolah harus bisa mendukung agar kemampuan siswa pada mata pelajaran itu terus meningkat. Apalagi, kata Irwan, nilai rata-rata UN masih menjadi salah satu indikator bagi pemerintah pusat dalam menilai tingkat pendidikan di daerah.
Namun, ia mengingatkan agar upaya meningkatkan kemampuan itu jangan sampai mengurangi jam pelajaran lain yang tidak diuji seperti pendidikan agama.
Capaian nilai rata-rata UN Sumbar 2019 yang masuk 10 besar nasional itu sejalan dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumbar yang terus meningkat.
Nilai IPM Sumbar pada 2017 sebesar 71,24, bertengger di peringkat kesembilan nasional. Pada tahun 2018 meningkat sebesar 0,49 poin atau tumbuh sebesar 0,69 persen dibandingkan tahun 2017 menjadi 71,73.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Sumbar Bustavidia menyebut nilai rata-rata UN nasional itu sebenarnya tidak diumumkan secara resmi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pemerintah daerah, kata Bustavidia, hanya diberikan informasi usai rapat dengan kementerian di Jakarta.
Tinggalkan Komentar