Cari

Tingkatkan Jumlah Wirausaha, IPB Bangun Gedung Entreprenuership Center

Foto: Humas IPB

 

Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) berupaya mencetak wirausaha muda mandiri untuk meningkatkan jumlahnya di Indonesia. Salah satunya adalah dengan membangun gedung entreprenuership center. 

Untuk menciptakan wirasusaha tangguh, Rektor IPB Arif Satria mengatakan harus diciptakan by design bukan by accident. Oleh sebab itu, kata Arif, IPB berusaha memberikan fasilitas kepada mahasiswa calon wiraswasta dengan pelatihan bisnis, kelas bisnis dan inkubasi bisnis. 

“Nah, sekarang kita harus menciptakan wirausaha itu by design sejak mulai masuk IPB, kemudian tallent mapping, ikut banyak pelatihan-pelatihan dan bussiness school. Sebentar lagi IPB akan membangun sebuah gedung yang namanya gedung entrepreneurship center,” kata Arif dalam Kuliah Kewirausahaan Pemuda di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Kamis (9/5), seperti dipublikasikan situs ipb.ac.id, Senin, 13 Mei 2019.

 

Baca juga: Siapkan Calon Wirausahawan, Gubernur Babel Kucurkan Rp 1 Miliar untuk Kembangkan SMKN 1 Pertanian

 

Kewirausahaan itu, kata Arif, bisa dicerminkan oleh adanya lead of achievement yang tinggi dalam masyarakat. Oleh karena itu apabila lead of achievement masyarakat rendah, maka kemajuan sebuah bangsa itu juga rendah.

"Tetapi kalo lead of achievement masyarakat tinggi maka bangsa ini bisa lebih maju lagi," kata Arif.

Kemajuan suatu bangsa, kata Arif melanjutkan salah satunya diukur oleh sejauh mana lead of achievement.  Menurutnya, agar suatu negara itu maju maka lead of achievement harus lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan lead of power dan lead of affiliation. 

Salah satu wujud lead of achievement, kata Arif, adalah dengan dunia bisnis atau dunia kewirausahaan. IPB, kata Arif, memiliki visi menjadi technosocio-entrepreneur university sebagai upaya dalam mendukung terciptanya wirausaha yang kompeten.

“Kita ingin menciptakan technosociopreneur, baik kewirausahaan dalam konteks bisnis maupun kewirausahaan sosial. Ini penting dalam rangka proses percepatan transformasi pertanian Indonesia dalam arti luas,” ujar Arif. 

Arif menegaskan, pertanian Indonesia saat ini sangat membutuhkan teknologi, model implementasi teknologi dan yang lebih penting lagi adalah entrepreneur- entrepreneur tangguh. 

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Kemenpora RI, Asrorun Ni’am Sholih mengatakan bahwa Kemenpora saat ini sedang berupaya menumbuhkembangkan minat pemuda untuk berwirausaha.

“Kegiatan kuliah kewirausahaan pemuda ini sebagai salah satu ikhtiar di dalam upaya menumbuhkembangkan minat dan bakat kewirausahaan di kalangan pemuda. Kenapa minat kewirausahaan? Karena kita ingin secara bersama-sama dengan bonus demografi tahun 2015 sampai 2035 menjadi salah satu penopang bagi kemandirian bangsa,” tutur Asrorun.

 

Baca juga: Gugah Jiwa Wirausaha, Telkomsel Gandeng Disdik NTT Luncurkan Program Idpedia

 

Asrorun melanjutkan, salah satu kunci dalam membangun kemandirian bangsa adalah kemandirian di bidang ekonomi. Ikhtiar dalam pembangunan kemandirian ekonomi adalah tumbuhnya wirausaha-wirausaha dari kaum muda. 

Kemenpora, kata Asrorun, mendukung penuh pengusaha pemula di kalangan pemuda dengan memberikan bantuan pendanaan. Bantuan pendanaan tersebut dimaksudkan supaya pengusaha pemula terus bersemangat menekuni usahanya. 

Berita Selanjutnya
Alokasikan Rp 37 Miliar, Indonesia-Inggris Kerja Sama Danai Riset Penyakit Mematikan
Berita Sebelumnya
Gubernur DKI Pastikan Pelajar Korban Kebakaran Bisa Bersekolah

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar