Ilustrasi belajar mengajar, Ilus: Pixabay
Dinas Pendidikan Kota Magelang, Jawa Tengah mengurangi 5 menit setiap jam pelajaran di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Pengurangan ini dilakukan agar para siswa bisa menjalani puasa dengan tenang.
"Masing-masing jam pelajaran dikurangi lima menit," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Magelang Taufik Nurbakin di sela Pawai Tarhib di kawasan alun-alun timur Kota Magelang, Minggu, 5 Mei 2019.
Ia menjelaskan untuk tingkat SD, setiap jam pelajaran dikurangi lima menit dari 35 menjadi 30 menit, sedangkan tingkat SMP dari 40 menjadi 35 menit. Selain itu, kata Taufik, jam masuk sekolah juga mengalami perubahan, yakni mundur 30 menit dari biasanya yakni pukul 07.00 menjadi pukul 07.30 WIB.
Baca juga: Disdik Aceh Gagas Sekolah Ramadan
Pengurangan jam pelajaran dan perubahan jam masuk sekolah tersebut, kata Taufik, untuk memberikan kesempatan kepada para siswa yang beragama Islam agar menjalani puasa dengan lebih tenang dan suasana yang kondusif.
Pihaknya juga meminta setiap pengelola sekolah untuk mengurangi berbagai aktivitas siswa yang bersifat fisik, antara lain olahraga dan kerja bakti.
Setiap sekolah, ujar Taufik, meningkatkan kegiatan keagamaan selama Bulan Suci Ramadan, antara lain melalui pembelajaran untuk peningkatan akhlak mulia, pemahaman, dan pengamalan ajaran agama.
Baca juga: Wapres: Penggantian Kurikulum Pendidikan Sekolah Sangat Penting
Berbagai kegiatan ekstrakurikuler, kata Taufik, juga diarahkan kepada hal-hal yang bernuansa pendidikan moral. Ia mencontohkan tentang berbagai kegiatan siswa selama Ramadan itu, antara lain pesantren kilat, pengumpulan zakat, dan latihan dakwah.
Para siswa yang beragama selain Islam, kata Taufik, diarahkan juga untuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan agamanya.
Tinggalkan Komentar