Cari

Fokus Pendidikan Vokasi Berpusat Pada Penguatan SMK D-2 Jalur Cepat

Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto menjelaskan fokus pendidikan vokasi dimasa depan Foto : Eko Schoolmedia 

 

 

Schoolmedia News, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendiidikan dan Kebudayaan memastikan bahwa dimasa yang akan datang, kebijakan pendidikan vokasi tidak akan diarahkan untukD-3. Fokus vokasi akan berpusat pada penguatan SMK, D-2 jalur cepat (fast track), D-4, magister terapan, dan doktor terapan.

Hal tersebut ditegaskan Dirjen Diksi karena ia mengakui perlu kerja sama seluruh pihak untuk terus menyosialisasikan dan memperkenalkan profil dan manfaat Program D-4, baik kepada calon mahasiswa, orang tua, dan industri terkait. “Ayo kita lakukan bersama. Rencana saya buat seribu surat kepada seribu perusahaan di Indonesia untuk memperkenalkan D-4,”ujarnya Dirjen Diksi, Wikan Sakarinto di Jakarta, Selasa (16/2)

Senada dengan itu, hadir dari perwakilan industri, Presiden Direktur PT Astra Graphia Tbk., Hendrix Pramana menyatakan bahwa industri membutuhkan talenta-talenta yang sesuai dengan inti bisnis. “Contohnya, perusahaan kami yang bergerak di bidang teknologi informasi,”kata Hendrix. Astra Graphia Tbk. merupakan anak perusahaan PT Astra Internasional yang 77% sahamnya dimiliki Astra Internasional dengan 33 cabang operasi dan 93 poin layanan dari Sabang hingga Merauke. 

“Dalam mencari talenta, kami melihat tiga hal, yaitu hard skills atau kemampuan terkait industri spesifik tersebut. Dalam dunia IT, kami membutuhkan orang yang menguasai kecerdasan buatan, pembelajaran mesin (machine learning), komputasi awan (cloud computing), dan sebagainya. Pengetahuan ini dibutuhkan untuk mendukung peran teknologi informasi di perusahaan, tetapi itu tidak cukup,”kata Hendrix. 

Menurutnya, pada era 4.0 ini semakin dibutuhkan talenta-talenta dengan penguasaan keterampilan nonteknis (soft skills) mumpuni seperti kemampuan memecahkan masalah yang kompleks dan berpikir kritis untuk menjawab tantangan serta memberikan solusi kepada pelanggan. Talenta yang inovatif, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif sangat dibutuhkan sebagai project manager, konsultan, dan insinyur. Selain itu, mereka juga harus memiliki jiwa kepemimpinan dan kemampuan mengelola dinamika kelompok, khususnya di bidang teknologi informasi dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak. 

Aspek terakhir yang amat dibutuhkan adalah sikap dan nilai-nilai (attitude and values), dan ini berkaitan dengan integritas. “Integritas termasuk pentingnya rasa ingin tahu, adaptasi, dan orientasi terhadap pelayanan,”ujar Hendrix yang menilai tiga aspek ini saling berkaitan dan dibutuhkan secara seimbang. 

Baca Juga : Akreditasi Pendidkan D3 Menjadi D4 Tetap Sama 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum Direktur Politeknik Negeri se-Indonesia (FDPNI), Zainal Arief menyampaikan masalah yang ditemukan pada keterserapan lulusan ada dua yaitu pengangguran terstruktur dan pengangguran gesekan. “Pengangguran terstruktur adalah keadaan di mana lapangan kerja yang tersedia terbatas dan ada pencari kerja yang belum mendapatkan kerja. Solusinya adalah dengan menambah investasi dan menciptakan lapangan kerja baru,”kata Zainal. 

Menurut Zainal, yang menantang transformasi pendidikan vokasi adalah pengangguran gesekan, yaitu adanya ketidaksesuaian antara kualifikasi pencari kerja yang tersedia dengan lapangan kerja yang ada. Kualifikasi pencari kerja tidak sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja. “Ini dapat diatasi dengan penyelerasan pendidikan dengan dunia kerja,”ucapnya. 

Zainal berharap, program ini dapat berjalan dengan baik. “Untuk lulusan PTV yang belum terserap optimal dalam pasar kerja maka peran transformasi pendidikan vokasi adalah menutup ketimpangan (closing the gap) dari politeknik dengan industri lewat penguatan hubungan dengan DUDI, agar talenta kita sejalan dengan kebutuhan industri,”harap Zainal. 

Informasi lebih lanjut mengenai program ini, dapat mengakses laman resmi Sistem Informasi Layanan Perizinan Kelembagaan Perguruan Tinggi (Silemkerma) pada tautan silemkerma.kemdikbud.go.id. 

Penulis  : Eko Schoolmedia

Editor  : Burhan Schoolmedia 

Berita Selanjutnya
UIN Syarief Hidyatullah Jadi Perguruan Tinggi Islam Pertama Berbadan Hukum Milik Negara
Berita Sebelumnya
Akreditasi Program Pendidikan D3 Menjadi D4 Tetap Sama Meski Lulusan Bergelar Sarjana Terapan

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar