Foto: Reuters/Ueslei Marcelino/Files
Schoolmedia News, Chile - Lebih dari 30.000 gempa telah terjadi di Antartika sejak Akhir Agustus 2020. Terjadi dua gempa bumi melanda wilayah Chile pada Sabtu (23/1) malam. Gempa Pertama terjadi di Antartika, lalu diikuti oleh gempa kedua di dekat ibu kota Santiago. Kementerian Dalam Negeri Chile menginformasikan gempa berkekuatan 7.1 magnitudo mengguncang Antartika pada Sabtu (23/1) pukul 20.36 malam. Gempa terjadi sekitar 216 kilometer timur laut dari pangkalan Angkatan Udara Chile dengan kedalam 10 kilometer.
Otoritas Chile menyerukan agar daerah pesisir Antartika dievakuasi karena gempa Antartika ini berpotensi tsunami. Dilansir dari Reuters, Senin (25/1/2021), Miguel Ortiz dari Kantor Darurat Nasional, sebelumnya pihak otoritas Chile keliru telah mengatakan bahwa gempa berpotensi tsunami sehingga mengirimkan pesan melalui telepon seluler kepada masyarakat untuk meninggalkan daerah pesisir.
"Kami ingin memberikan ketenangan pikiran kepada penduduk, memberi tahu mereka bahwa tidak perlu mengevakuasi seluruh wilayah nasional, hanya pangkalan Antartika", ujar Ortiz.
Dilansir dari VOA News, Senin (26/1/2021), Pangkalan Angkatan Udara Chili adalah wilayah terbesar di Antartika, dan mencakup desa, rumah sakit, sekolah, bank, kantor pos, dan kapel. Dengan populasi maksimal di musim panas adalah 150 orang dan di musim dingin adalah 80 orang. Chili merupakan salah satu negara yang paling aktif secara seismik di dunia. Pada 27 Februari 2010 terjadi gempa berkekuatan 8,8 di kota Concepcion yang menewaskan lebih dari 500 orang. Negara tersebut juga pernah mengalami gempa bumi terkuat pada 60 tahun lalu yang berkekuatan 9,6 SR di kota Valdivia.
Tinggalkan Komentar