Ilustrasi penelitian, Foto: Pixabay
Presiden Indonesia Science Project Olympiad (ISPO), Riri Fitri Sari mengatakan, guru harus mendorong siswa untuk meneliti budaya meneliti.
"Guru harus mendorong siswa agar memiliki budaya meneliti. Guru harus mampu mengenali apakah siswanya memiliki kemampuan meneliti," kata Riri saat membuka Festival Sains dan Budaya (FSB) 2019 di Sekolah Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan, Banten, Jumat, 22 Februari 2019.
Ia menjelaskan bahwa budaya meneliti merupakan bagian dari pembentukan karakter. Meneliti mendorong anak untuk berpikir kreatif, runtut, detail dan menyelesaikan masalah.
"Guru yang membantu agar anak bisa berpikir runut," kata Riri menegaskan.
Baca juga: Mendorong Guru SD Menjadi Peneliti
Selain itu, guru juga diberikan dorongan untuk mau membimbing siswa melakukan penelitian. Untuk itu, ia mengatakan, perlu adanya lomba penelitian yang diselenggarakan tidak hanya oleh pemerintah tetapi juga swasta.
Riri juga mengungkapkan, untuk pertama kalinya, dua olimpiade disatukan dalam FSB yakni sains dan seni. Hal itu untuk meningkatkan minat siswa dalam meneliti dan mengembangkan bakat seninya.
Khusus untuk ISPO, diikuti 25 provinsi. Sedangkan sekolahnya ada 112, dan 120 kelompok siswa. Mereka adalah para finalis yang akan menampilkan proyek-proyek penelitiannya.
Tercatat ada enam cabang yang diikuti yaitu lingkungan, teknologi, fisika, kimia, biologi dan komputer. Dari enam cabang itu, peserta paling meminati cabang lingkungan karena lebih banyak bersentuhan dengan masyarakat.
Ia juga melihat, perlunya panutan yang menginspirasi generasi muda.
"Bagaimana bisa siswa tertarik meneliti kalau sosok inspiratifnya tidak ada. Di sinilah butuh kerja keras guru-guru. Guru harus mampu melihat bakat meneliti siswa yang terpendam," kata Riri.
Baca juga: Ada Dana Rp 990 Miliar, Kemenristekdikti Ajak Generasi Muda Lakukan Riset
Dengan adanya, ujar Riri, FSB minat siswa meneliti akan makin diasah. Apalagi banyak juara ISPO diikutkan dalam olimpiade serupa di Amerika, Belanda, Hongkong, Thailand, Asia Tengah, Afrika, dan Kazakhstan.
FSB 2019 diselenggarakan sejak 22 hingga 24 Februari 2019. Kompetisi ini merupakan gabungan dari ISPO dan Olimpiade seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI). Festival itu diikuti oleh ratusan finalis siswa peneliti maupun seniman se -Indonesia.
Tinggalkan Komentar