Cari

Ribuan Guru PAUD Maluku Dididik Pendidikan Karakter

Masa golden age anak-anak usia dini perlu mendapatkan pendidikan yang tepat dalam proses pembentukan karakter mereka, Foto: Pixabay

 

Sebanyak 1.375 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Provinsi Maluku dididik agar mampu membentuk para siswa agar dapat menjadi pribadi yang berkarakter. 

"Para pendidik diajarkan bagaimana cara mendidik karakter anak yang baik, juga pengetahuan tentang parenting berbasis karakter," kata Pendiri IHF (Indonesia Heritage Foundation) Ratna Megawangi di Ambon, Senin, 18 Februari 2019. 

Ribuan guru tersebut kini sedang mengikuti program pelatihan akbar Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (PHBK) yang digelar oleh IHK dan Oase kabinet kerja di kota Ambon.

Kegiatan ini merupakan titik ke-62 dan diikuti oleh tenaga pendidik PAUD formal (TK dan kelompok bermain), pendidik Paud Informal serta kader PKK dan kader KB.

Para guru PAUD, kata Ratna, juga diberikan pembekalan dan pengetahuan terkait cara mendidik agar dapat menjadi pribadi yang berkarakter.

Selain pendidikan karakter, para peserta juga diberikan pengetahuan terkait cara menjaga kesehatan juga kebersihan.

"Selain pendidikan karakter yang disampaikan pengetahuan lainnya juga harus menjadi pendukung yakni cara mendeteksi kanker leher rahim, cara mengolah sampah plastik hingga upaya penghijauan," ujar Ratna menjelaskan.

Ia menambahkan, para guru diharapkan dapat membagikan ilmu yang diperoleh dari kegiatan ini serta menerpakan di lingkungan sekolah maupun keluarga.

Sementara itu Wakil Wali Kota Ambon, Syarif Hadler menjelaskan, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Tujuannya, agar peserta didik aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan bagi diri, masyarakat, bangsa dan negara.

Sebagaimana diketahui, mulai oleh para pendidik, orang tua, guru pengasuh atau orang dewasa lainnya, harus menyiapkan anak usia dini (0-6 tahun) berupa penyediaan lingkungan yang kondusif. Apalagi, rentang usia tersebut dikategorikan dalam masa "golden age" anak usia dini.

"Hal ini diperlukan agar anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan seluruh potensi meliputi aspek moral dan nilai agama, sosial, emosional dan kemendirian. Tetapi terkadang banyak kesalahan yang dilakukan dalam mendidik anak," ujar Syarif.

Pihaknya berharap melalui kegiatan ini dapat membuka pola pikir yakni bagaimana menjadikan guru Paud menjadi orang tua maupun pengasuh yang penuh kasih sayang bagi anak-anak.

"Yang terpenting adalah bagaimana menciptakan empati, membentuk serta mengedepankan karakter kepada anak," kata Syarif menegaskan. 

Berita Selanjutnya
Pakar IPB: Literasi Informasi Kurang Efektif Tangkal Sebaran Hoaks
Berita Sebelumnya
Pascakontak Tembak Aparat-KKB, Disdik Papua Minta Laporan Pelaksanaan UN di Nduga

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar