Cari

Bunda PAUD Kutai Kartanegara Luncurkan Inovasi “Anak Etam” dan Bunda PAUD Rokan Hulu Advokasi Wajar 13 Tahun Prasekolah Melalui PAUD HI



Bunda PAUD Kutai Kartanegara Luncurkan Inovasi “Anak Etam” dan Bunda PAUD Rokan Hulu Advokasi Wajar 13 Tahun Prasekolah 

Schoolmedia  News – Komitmen untuk memajukan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang bermutu diwujudkan secara nyata oleh dua Bunda PAUD di Kalimantan Timur dan Riau. Di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Bunda PAUD Andi Deezca Pradivhia Aulia Rahman meluncurkan inovasi “Anak Etam”, sementara di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Bunda PAUD dr. Yenni Dwi Putri Anton memperkuat implementasi Wajib Belajar 13 Tahun dan PAUD Holistik Integratif (HI). 

Kedua aksi ini menunjukkan kolaborasi tangguh dalam mempersiapkan generasi emas.

Asisten II Sekretariat Daerah Kutai Kartanegara Bidang Ekonomi dan Pembangunan Ahyani Fadianur Diani me-launching Inovasi Bunda Paud Kukar “ Anak Etam “ di Pendopo Odah Etam Tenggarong, Senin (13/10) malam.

Kegiatan ini dihadiri Ketua Bunda PAUD Kukar Andi Deezca Pradivhia Aulia Rahman, Camat Tenggarong Sukono, Plh Kadis Pendidikan Kukar Fujianto, Kepala Bidang PAUD dan PNFI Ida Wahyu Sayekti, seluruh pengurus Pokja Bunda Paud, Bunda Paud Kecamatan/desa dan kelurahan,organisasi Mitra,HIMPAUDI, IGTKI,K3S,IGRA dan AKSI serta sejumlah undangan lainnya.

Inovasi “Anak Etam”, Aksi Nyata Kukar Majukan PAUD

Di Kukar, inovasi “Anak Etam”—yang dalam bahasa Kutai berarti “anak kita” atau “anak kami”—resmi diluncurkan bertepatan dengan pembukaan Sosialisasi Kelas Parenting PAUD Tahun 2025 di Pendopo Odah Etam Tenggarong, Senin (13/10).

Andi Deezca Pradivhia Aulia Rahman menjelaskan bahwa “Anak Etam” merupakan aksi nyata kolaborasi tangguh yang dilandasi filosofi kebersamaan, kepedulian, dan tanggung jawab kolektif. Inovasi ini muncul sebagai respons atas tingginya angka anak usia PAUD yang belum terdaftar di layanan pendidikan, yakni mencapai 10.528 anak (36,8%) dari total 29.425 anak usia PAUD di Kukar.

“Melihat dari data tersebut, menunjukkan bahwa masih tingginya angka anak usia PAUD yang tidak terdaftar di layanan PAUD,” ujar Andi Deezca. “Untuk itu, selaku Bunda PAUD Kabupaten Kukar, kami akan melakukan percepatan untuk memastikan bahwa anak usia dini terdaftar dan terlayani di layanan PAUD berkualitas dan bermutu di Kabupaten Kutai Kartanegara melalui inovasi ‘Anak Etam’.”

Program kerja utama “Anak Etam” meliputi:

 Aksi 3D (Data, Datangi, Daftarkan): Upaya jemput bola untuk mendata, mendatangi, dan mendaftarkan anak yang belum terlayani PAUD.

 Sosialisasi dan Kelas Parenting: Melaksanakan road show di 20 kecamatan untuk menyosialisasikan kebijakan PAUD dan kelas pengasuhan, dimulai dari Kecamatan Loa Janan.

 Penguatan Mutu Layanan: Peningkatan kualitas pendidik, lembaga (termasuk akreditasi), serta penambahan layanan PAUD berstatus sekolah negeri.

 Inklusivitas: Memprioritaskan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus dan anak stunting melalui pendidikan inklusif.

 Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan: 

Mendorong proses belajar yang gembira dan sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Inovasi ini juga sekaligus mendukung Program Kukar Idaman Terbaik yang berfokus pada pembangunan sumber daya manusia yang berkarakter melalui wajib belajar 13 tahun, dimulai dari satu tahun di PAUD.

Bupati Kukar Aulia Rahman Basri dalam pesan tertulisnya dibacakan Ahyani Fadianur Diani mengatakan, pendidikan Anak Usia Dini PAUD adalah pondasi utama dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Pada usia emas inilah karakter, kecerdasan dan kreativitas anak mulai terbentuk. Oleh karena itu, memastikan setiap anak di Kukar untuk mendapatkan akses terhadap Paud yang bermutu bukanlah sekedar program, melainkan sebuah investasi jangka panjang untuk masa depan daerah. 

Atasnama Pemkab Kukar mengapresiasi diselenggarakannya acara ini karena memiliki makna yang sangat strategis. Terutama untuk mengusung Bunda Paud Kabupaten Kukar dalam ajang lomba Apresiasi Bunda Paud di Tingkat Nasional. Ini adalah kebanggaan bagi kita semua dan sekaligus menunjukkan komitmen kita terhadap kemajuan Paud di Daerah,” ujarnya.

Bunda PAUD Rohul Advokasi Wajib Belajar 13 Tahun Melalui PAUD HI 

Sementara itu, di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Bunda PAUD dr. Yenni Dwi Putri Anton memimpin upaya penguatan komitmen melalui pembukaan kegiatan Advokasi Sosialisasi Wajib Belajar 13 Tahun, Pokja Bunda PAUD, dan Evaluasi Holistik Integratif (HI) tingkat Kabupaten Rokan Hulu tahun 2025 di Hall Islamic Center Pasirpengaraian, Selasa (13/10/2025).

Dr. Yenni menekankan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) No. 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029, yang menjadikan Wajib Belajar 13 Tahun dan PAUD Holistik Integratif sebagai program prioritas nasional.

“PAUD HI menjadi pendekatan strategis untuk memastikan anak-anak kita mendapatkan layanan pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, dan perlindungan secara terpadu,” jelas dr. Yenni.

Selain fokus pada evaluasi rutin satuan PAUD, Bunda PAUD Rohul juga mengungkapkan rencana penyediaan makanan sehat bergizi, termasuk olahan ikan, untuk mendukung tumbuh kembang anak dan menekan angka stunting di Rokan Hulu.

“Kita ingin anak-anak PAUD di Rokan Hulu tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia. Salah satunya melalui pemberian makanan bergizi yang seimbang, agar pencegahan stunting dapat dilakukan sejak dini,” pungkasnya.

Kolaborasi aksi nyata dari dua Bunda PAUD ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam memastikan setiap anak usia dini mendapatkan fondasi pendidikan yang kuat dan berkualitas demi mewujudkan sumber daya manusia unggul di masa depan.

Penyunting Eko Harsono 

Sumber Siaran Pers Humas Pemda Rokan Hulu dan Kutai Kartanegara 

.



Artikel Sebelumnya
8th SEAMEO CECCEP Governing Board Meeting, Peran Pengasuhan Menjadi 'Policy Brief’ Forum Regional Menjawab Mandat Pentingnya PAUD HI ASEAN

Artikel Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar