Cari

Mendikdasmen dan Menteri PPPA Buka Bootcamp Anak Indonesia Hebat dan Semiloka Pengasuhan Serentak di Lima Kota Besar Indonesia


Mendikdasmen dan Menteri PPPA Buka Bootcamp Anak Indonesia Hebat dan Semiloka Pengasuhan Serentak di Lima Kota Besar Indonesia 

Schoolmedia Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hari ini meluncurkan gerakan masif untuk memperkuat pengasuhan positif bagi anak usia dini. Kegiatan bertajuk "Semiloka Pengasuhan Anak sejak Usia Dini" ini digelar serentak di lima kota besar: Jakarta, Surabaya, DI Yogyakarta, Palembang, dan Makassar.

Total 650 peserta, yang terdiri dari perwakilan organisasi mitra seperti IGTKI, HIMPAUDI, Muslimat NU, Fatayat NU, 'Aisyiyah, dan Nasyiatul 'Aisyiyah, ambil bagian dalam kegiatan yang berlangsung selama satu hari penuh ini.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) Gogot Suharwoto Ph.D menyatakan bahwa tujuan utama semiloka ini adalah untuk menguatkan gerakan pengasuhan positif demi penguatan karakter anak melalui kolaborasi erat antara pendidik, orang tua, organisasi mitra, dan pemangku kepentingan.

Dalam sesi pembukaan di Jakarta, yang terhubung secara virtual dengan empat lokasi lainnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA) dijadwalkan memberikan sambutan dan arahan.

Semiloka ini secara khusus menargetkan empat poin utama, yaitu:

 Memahami peta tantangan pengasuhan anak hari ini.

 Penguatan pemahaman pentingnya 7 KAIH (tujuh kunci perlindungan anak) dan gerakan Rukun Sama Teman.

 Menguatkan konsepsi pengasuhan positif berbasis hak anak.

 Menguatkan gerakan partisipasi semesta dalam mensosialisasikan 7 KAIH, gerakan rukun sama teman, dan pengasuhan positif.

Sesi panel diisi oleh sejumlah pakar dan pejabat, termasuk Direktur PAUD, perwakilan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Pusat Penguatan Karakter (Puspeka), dan Kementerian PPPA. Di Jakarta, Direktur PAUD Nia Nurhasanah dan Komisioner KPAI Jasra Putra serta Aris Adi Leksono, bertindak sebagai narasumber kunci untuk materi tentang tantangan dan strategi pengasuhan.

Acara yang dipusatkan di Hotel Santika Premiere Slipi Jakarta, Balai Agung Betawi Ballroom, ini juga menampilkan kegiatan seni seperti penampilan tari dari pemenang FLS2N SD Tahun 2025 dan penampilan dari pemenang Mentas PAUDPEDIA 2024, Felicia Nada Tioramothy Sinaga.

Para peserta organisasi mitra akan diajak menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang terperinci di akhir kegiatan, menandakan komitmen Kemendikbudristek untuk memastikan program pengasuhan positif ini dapat terimplementasi secara berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.

Gerakan 7 Kebiasaan: Fondasi Karakter Bangsa

​Salah satu pilar utama dari gerakan ini adalah peluncuran Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH). Program ini dirancang untuk menanamkan nilai-nilai luhur dan kebiasaan positif sejak dini, mencakup disiplin, integritas, gotong royong, dan kepemimpinan.

​Data terbaru Kemendikdasmen menunjukkan tingkat keberhasilan adopsi program yang sangat tinggi. Dari total 94.586 sekolah di seluruh Indonesia, sebanyak 86,4 persen sekolah telah melaksanakan Gerakan 7 KAIH, sebuah angka yang merefleksikan keseriusan pihak sekolah dan guru dalam mengintegrasikan PPK ke dalam kurikulum dan budaya sekolah sehari-hari.

​“Penguatan pendidikan karakter bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah, melainkan gerakan semesta yang melibatkan seluruh elemen masyarakat,” ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dalam keterangan pers yang dirilis hari ini. 

Angka 86,4 persen ini adalah bukti bahwa sekolah di Indonesia siap menjadi garda terdepan dalam membentuk generasi emas berkarakter kuat, tangguh, dan berdaya saing.

​Pemecahan Rekor MURI Melalui Pagi Ceria

​Puncak dari mobilisasi nasional ini terjadi melalui program Pertemuan Pagi Ceria dengan 6 Anak Indonesia Hebat, sebuah kegiatan serentak yang berhasil memberikan dampak positif signifikan bagi mental dan semangat belajar peserta didik.

​Hasil evaluasi menunjukkan bahwa program ini sangat efektif. Sebanyak 86,6 persen anak merasa lebih segar dan siap menerima pelajaran, sementara 87,5 persen peserta didik menjadi lebih bersemangat setelah mengikuti pertemuan pagi ini. Program ini mencakup total 749.760 peserta didik dari jenjang PAUD, SD, SMP, hingga SMA dan SMK.

​Untuk memperingati Hari Anak Nasional Tahun 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah secara serentak melaksanakan Pertemuan Pagi Ceria dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Gerakan masif ini berhasil memecahkan Rekor MURI untuk kategori kegiatan serentak di satuan pendidikan terbanyak.

​Angka partisipasi dari kegiatan pemecahan rekor ini sangat fantastis, melibatkan 48.589 satuan pendidikan dan 8.153.819 peserta didik dari Sabang hingga Merauke. Pencapaian ini menegaskan komitmen pemerintah untuk menjadikan Hari Anak Nasional sebagai momentum penguatan karakter secara kolektif dan inklusif.

​Mewujudkan Sekolah Ramah Anak: Gerakan Rukun Sama Teman

​Sejalan dengan penguatan karakter individu, Kementerian juga meluncurkan Gerakan Rukun Sama Teman. Gerakan ini ditetapkan sebagai gerakan nasional yang bertujuan menumbuhkan budaya pertemanan yang ramah, aman, dan saling menghargai di lingkungan sekolah. Langkah ini krusial untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang bebas dari perundungan (bullying) dan kekerasan.

​“Rukun Sama Teman adalah jantung dari sekolah yang aman,” tegas perwakilan kementerian. “Kami ingin memastikan setiap anak merasa dihargai, diterima, dan aman di sekolah. Budaya pertemanan yang positif adalah benteng terbaik melawan segala bentuk kekerasan.”

​Program penguatan karakter tidak berhenti pada Gerakan 7 KAIH dan Rukun Sama Teman, tetapi juga merambah ke berbagai jenjang dan melibatkan peran aktif orang tua dan masyarakat.

​PAUD dan Peran Orang Tua: Festival Anak Indonesia Hebat dan Kampanye Anak Indonesia Hebat digencarkan sebagai wadah untuk menyosialisasikan pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan penguatan peran orang tua dalam pendidikan serta pelaksanaan pengasuhan anak usia dini. Kegiatan ini menjadi ajang untuk menyuarakan bahwa pendidikan karakter dimulai di rumah.

Peliput: Eko B Harsono 



Artikel Selanjutnya
Komitmen Siswa untuk Lawan Perundungan dalam Gerakan #RukunSamaTeman
Artikel Sebelumnya
Presiden Prabowo Tinjau Korban Banjir di Langkat: Semua Kekuatan Negara Kita Kerahkan

Artikel Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar