Aktivitas Gunung Sinabung mengeluarkan guguran awan panas, Selasa (2/3). Foto: Screenshoot/Antaranews
Schoolmedia News, Karo - Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali mengalami peningkatan aktivitas yang cukup signifikan pada Selasa (2/3). Gununga dengan ketinggian 2640 mdpl dan berada pada level 3 atau siaga tersebut kembali mengeluarkan awan panas guguran.
Informasi ini disampaikan langsung melalui cuitan twitter @id_magma yang menginformasikan bahwa Gunung Sinabung mengeluarkan guguran awan panas dengan jarak luncur 3.000 meter kea rah timur tenggara pada Selasa (2/3) pukul 07.11 WIB.
Sementara itu, pukul 07.15 Gunung Sinabung Kembali mengeluarkan awan panas dengan jarak luncur 4.500 meter kea rah timur tenggara dengan tinggi kolom abu 5.000 meter.
Tingkat aktivitas diturunkan menjadi Level III (Siaga) sejak tanggal 20 Mei 2019 pukul 10:00 WIB. Gunung Api Sinabung (2.460 m dpl) mengalami erupsi sejak tahun 2013.
Baca juga: Bangun Kreativitas dan Ciptakan Peluang Ekonomi Di Tengah Pandemi
Dilansir dari vi.esdm.go.ig, Selasa (2/3), Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 50-300 meter dari puncak. Teramati guguran dengan jarak luncur 1000 hingga 1250 m mengarah ke timur, tenggara, dan selatan. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah tenggara, selatan dan barat. Suhu udara sekitar 14-26°C.
Melalui rekaman seismograf pada 28 Februari 2021 tercatat:
• 117 kali gempa Guguran
• 8 kali gempa Hembusan
• 564 kali gempa Low Frequency
• 1 kali gempa Hybrid/Fase Banyak
• 1 kali gempa Tektonik Jauh
Rekomendasi:
[1] Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
[2] Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
[3] Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Penulis : Keke Lovina
Editor : Eko Schoolmedia
Tinggalkan Komentar