Foto : Calon Kader PMKRI Bersemi di Perkampungan Adat Rangat Desa Wae Lolos , Sumber : Rober Perkasa
Schoolmedia News, Labuan Bajo,- Sebanyak 67 Mahasiswa-Mahasiswi dari Kabupaten Manggarai Raya mengikuti kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng Santu Agustinus. Kegiatan MPAB dilaksanakan selama lima hari mulai Senin (18/1) hingga Jumat (22/1). MPAB XXV PMKRI Cabang Ruteng dan angkatan I bagi PMKRI Kota Jajakan Labuan Bajo kali ini dilakukan di salah satu Kampung Adat di Kabupaten Manggarat Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur. Tepatnya di tempat mungil dan eksotis, yakni Perkampungan Adat Rangat, Desa Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang, sekitar 35 Km dari Kota Labuan Bajo.
dilansir dari Matanews.net, 67 mahasiswa-mahasiswi yang mengikuti MPAB terdiri dari 42 calon anggota baru PMKRI Cabang Ruteng Santu Agustinus dari tiga Perguruan Tinggi di Kota Ruteng, Kabupeten Manggarai dan mahasiswa-mahasiswi dari Kabupaten Manggarai Timur serta 25 peserta calon anggota baru PMKRI Kota Jajakan Labuan Bajo, yakni mahasiswa-mahasiswi Politeknik Elbajo Commondus Labuan Bajo, Kabuoaten Manggarai Barat. Ketua Presidium PMKRI Cabang Ruteng Santu Agustinus, Hendrikus Mandela dalam sambutannya menandaskan, dinamika kehidupan sosial hari ini melahirkan beragam persoalan kompleks dan pelik.
Persoalan yang kompleks itu tersebab banyak faktor, Akibatnya menimbulkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Semua pihak ditutut untuk berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai persoalan tersebut. Mandela menyebut contoh persoalan kompleks itu perkembangan teknologi yang pesat di satu sisi dan kualitas sumber daya manusia, perilaku sosial yang menyimpang di sisi seberangnya. Hal ini, kata Mandela kemudian melahirkan generasi yang instan.
“Di era millenial yang kita hadapi saat ini banyak fenomena memprihatinkan. Kaum muda, khususnya, terjebak dalam dalam berbagai aktivitas yang tidak produktif.
Baca juga: Nick Vujicic, Motivator Kelas Dunia Tanpa Lengan dan Kaki
Ia menyatakan sikap PMKRI sebagai salah satu komponen bangsa terus melahirkan kadernya yang berkualitas. PMKRI sebagai organisasi pembinaan menempa kader generasi muda mahasiswa ke arah positif dan produktif agar tidak terjebak pada berbagai fenomena yang memprihatinkan itu.
“Dengan pola pembinaan PMKRI yang terstruktur diharapkan dapat melahirkan kader pemimpin masa depan yang turut berkontribusi bagi gereja dan bangsa serta mampu berkompetensi di tengah mh arus perkembangan teknologi yang kian pesat. Untuk itu, PMKRI terus membina kadarnya agar memiliki kapasitas intelektual dan moralitas yang memadai”, kata Mandela.
PMKRI secara organisatoris melakukan proses pembinaan formal maupun non formal yang berawal dari Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB). hal ini sebagai bentuk pembinaan yang terstruktur dan sistematis untuk mewujudkan harapan tersebut. Kegiatan ini bertajuk "Mewujudkan Kader yang Responsif Membangun Bangsa”.
"Merupakan awal pembinaan formal yang dipandang penting dan strategis. MPAB menjadi momentum awal pengembangan kader. Sebuah proses kaderisasi kepemimpinan yang diharapkan dapat melahirlakan kader gereja dan bangsa yang berkarakter, responsif, inovatif, konstruktif dan militan saat menghadapi berbagai persoalan bangsa yang kompleks di era mineral saat ini”, jelas Mandela.
Ketua Panitia MPAB XXV PMKRI Cabang Ruteng, Laurensius Lasa dalam laporannya menerangkan tujuan kegiatan ini dalam rangka melahirlan kader gereja dan bangsa yang kredibel, kritis, responsif dan militan. Memperkenalkan kepada para calon anggota baru nilai-nikai dasar kepimpinan ke-PMKRI-an. Untuk mengembangkan potensi para kader sekaligus menggalang solidaritas dan soliditas para pesert. Menumbuhkembangkan spirit tiga benang merah PMKRI ; Kristianitas, Intelktualitas dan Fraternitas baik di dalam maupun di luar lingkungan PMKRI.
Baca juga: 3 Tips Mengurangi Rasa Gugup Ketika Public Speaking
MPAB untuk proses pematangan diri, ilmiah dan psikis para kadernya. Dengan demikian, setiap gerak perjalanannya senantiasa mencerminkan spirit tiga benang merah PMKRI itu baik tataran pikir, perkataan dan perbuatannya. Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, Drs.Agustinus Rinus hadir di Perkampungan Adat Rangat membuka secara resmi kegiatan MPAB tersebut, Senin (18/1) pagi. Hadir juga dalam kegiatan MPAB ini Ketua Forum Komunikasi Alumni PMKRI Manggarai Barat (FORKOMA Mabar), Dominikus Jehadun dan puluhan anggota FORKOMA Mabar serta Presiduim Pengembangan Organisasi Pengurus Pusat PMKRI Santu Thomas Aquinas, Ewaldus Bole.
“Kita menyambut baik pelaksanaan kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) PMKRI Cabang Ruteng Angkatan XXV dan Kota Jajakan Labuan Bajo Angkatan l”, kata Kadis Agustinus Rinus. Ia juga memberi apresiasi kepada Panitia karena kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Ketua Panitia pelaksana MPAB, Laurensius Lasa melaporkan, estimasi biaya kegiatan ini sebesar Rp 17.000.000. Pendapatan Panitian Kegiatan sebesar Rp 12.400.000 dan defisit anggaran panitia sebesar Rp 4.600.000. Pantauan di lokasi kegiatan, seluruh rangkaian agenda kegiatan tersebut menerapkan protokol kesehatan yang ekstra ketat. Para peserta maupun panitia dan siapa saja yang hadir di lokasi kegiatan wajib memakai masker selama kegiatan berlangsung. Panitia kegiatan juga menyiapkan hand sanitizer, fiber air dan sabun mencuci tangan di lokasi kegiatan.
Tinggalkan Komentar