Cari

Jawa Barat, Kota Bekasi

Perhimpunan Guru Minta Pemkot Bekasi Tunda KBM Tatap Muka Sampai Ada Vaksin Covid-19

Ilustrasi virus Corona, Sumber: consumerreports.org
 

Schoolmedia News, Bekasi - Koordinator Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G), Satriawan Salim menilai Pemkot Bekasi harus menunggu lebih lama untuk menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM). Setidaknya sampai vaksin Covid-19 terbukti ampuh dan sudah diedarkan. 

"Lebih baik menunggu vaksin (Covid-19) diedarkan. Tunggu proses uji vaksin dan sudah betul-betul diberikan fatwa oleh lembaga terkait apakah BP POM atau MUI bahwa ini vaksinnya aman dan bisa dipakai," kata dia saat dikonfirmasi, Kamis, 12 November 2020, seperti dilansir dari laman Kompas.

Menurut dia, keberadaan vaksin bisa mengurangi kekhawatiran pelajar dan guru saat KBM tatap muka digelar. 

 

Baca juga: 15 DUDI Sepakati Kerja Sama dengan Forum Kursus Perhotelan dan Kapal Pesiar

 

Selain itu, dia juga berharap siswa dan tenaga pendidik menjadi salah satu prioritas warga yang mendapatkan vaksi tersebut. 

Di samping vaksin, syarat lain yang harus dipenuhi menurut Satriawan yakni status zona Covid-19 di wilayah sekolah tersebut. 

Minimal lokasi sekolah tempat digelarnya simulasi belajar berstatus zona hijau. 

Kondisi ini berbanding terbalik dengan kota Bekasi yang awal bulan November ini baru ditetapkan sebagai zona merah oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. 

Maka dari itu, dia berharap Pemkot Bekasi membenahi penanganan Covid-19 di Bekasi agar angka kasus positif berkurang dan berstatus zona hijau. 

"Ya, yang pasti kalau tidak zona hijau akan melanggar SKB 4 menteri tentang panduan penyelenggaraan kegiatan belajar," kata dia. 

"Yang paling aman lagi menurut saya kita tetap belajar via daring dari rumah selama tahun ajaran ini sampai ganti ke tahun ajaran baru," ujarnya lagi. 

 

Baca juga: Optimalkan Teknologi untuk Kompetisi di Tengah Pandemi, Ini Kata Puspresnas

 

Untuk diketahui, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah akan berkirim surat kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait rencana simulasi KBM. 

"Sekarang ini sedang membuat surat untuk disampaikan dalam waktu dekat ke Menteri untuk pemberitahuan simulasi pembelajaran dalam rangka untuk penilaian akhir semester," kata dia saat dikonfirmasi, Rabu, 11 November 2020.

Nantinya, pemerintah pusat akan memberikan balasan berupa rekomendasi diperbolehkan atau tidaknya kegiatan simulasi belajar tatap muka.   

Yayat pun optimistis kegiatan ini akan berjalan dan mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat. Keyakinan itu muncul, lanjut Yayat, lantaran melihat jumlah penyebaran Covid-19 di kota Bekasi yang kecil dan angka kesembuhan yang besar.

Berita Regional Selanjutnya
Forum Orang Tua Usulkan Siswa Masuk Sekolah Setelah Vaksinasi
Berita Regional Sebelumnya
Penumpang Kereta Wajib Miliki Surat Rapid Tes

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar