Foto: Pixabay
Schoolmedia News, Bintan - Para siswa di SMPN 19 Bintan mengalami kendala jaringan internet dalam proses belajar mengajar secara daring maupun tatap muka. Kepala Sekolah SMPN 19 Bintan, Sujoko mengatakan hal tersebut.
"Di Pulau Kelong ini kendalanya cuma internet. Kalau di sekolah sudah menggunakan layanan internet satelit VSAT. Tapi, untuk anak belajar dari rumah itu ada sejumlah providernya lemah. Diharapkan bisa ditambah lagi kapasitas untuk di pulau. Supaya aktifitas belajar siswa makin lancar," ujarnya berharap, Minggu, 4 Oktober 2020, seperti dilansir dari laman RRI.
Ia mengatakan, kendala selama belajar secara daring dimasa pandemi virus Corona di Pulau Kelong adalah jaringan internet. Untuk diketahui, SMPN 19 Bintan berada di Desa Kelong, Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Jarkanya sekitar 20-30 menit menggunakan kapal pompong dari pelabuhan rakyat di Kijang, Bintan Timur.
Baca juga: Pelajar Indonesia Raih 4 Medali di Olimpiade Informatika 2020
Sekolah ini termasuk salah satu sekolah yang mulai melaksanakan belajar tatap muka terbatas sejak 1 Oktober 2020, setelah 6 bulan belajar secara daring.
Sujoko menjelaskan, meski kegiatan belajar mengajar sudah dilakukan secara tatap muka, pihak sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Baik itu mau masuk ataupun pulang sekolah, kami pastikan untuk mengikuti protokol kesehatan. Siswa di cek suhu tubuh, pakai masker dan mencuci tangan," ujarnya.
Tidak hanya para pelajar, kata Sujoko, para tenaga pengajar juga mengikuti protokol kesehatan. Kemudian, ruangan kelas juga harus steril dan disemprotkan disinfektan sebelum dan sesudah belajar.
Baca juga: Kemdikbud Berharap Kolaborasi PT-Industri Berkontribusi Bagi Desa
"Ruangan kelas juga kami semprot disinfektan meski belum belajar secara aktif, karena masih sosialisasi. Mungkin, Senin (5/10) baru aktif. Satu mata pelajaran itu paling 30 menit, tak pakai istirahat," tuturnya.
Dikatakan, siswa belajar di sekolah hanya tiga hari secara bergantian, kelompok pertama, Senin, Rabu dan Jumat. Sedangkan kelompok kedua, Selasa, Kamis dan Sabtu. Jumlah siswa dalam satu ruang kelas juga dibatasi berkisar 15-20 orang.
Tinggalkan Komentar