Cari

Jawa Timur, Kota Surabaya

Bhinneka Tunggal Ika Berasal dari Bumi Majapahit

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersaja jajaran memperingati Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2020 di Grahadi, Jawa Timur, Foto: Instagram @khofifah.ip

 

Schoolmedia News, Surabaya - Dari Jawa Timur, atau yang disebut dengan Bumi Majapahit, Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diperkenalkan. Kalimat ini menjadi slogan yang tertera pada lambang Garuda Pancasila. Berbagai macam perbedaan, tetapi dipersatukan.

Seusai melaksanakan Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, dengan perbedaan suku, agama dan ras, Majapahitlah yang pertama kali mengenalkan terminologi Bhinneka Tinggal Ika.

"Maka saya mempercayai, meyakini, dan sudah masyarakat Jawa Timur selama ini sudah menbuktikan, bahwa dari Bumi Mojopahit ini, masyarakat Jawa Timur bisa menjadi referensi bagaimana kebhinekaan itu adalah sebuah keniscayaan," kata Khofifah, Kamis, 1 Oktober 2020, seperti dilansir dari laman RRI.

 

Baca juga: Perpres Gaji dan Tunjangan PPPK Diparaf, PGRI: Penantian Panjang Terkabul

 

Menurutnya, slogan Bhinneka Tunggal Ika ini diikat dengan Pancasila. Beragam agama, suku, adat istiadat, tetapi segala perbedaan itu dipersatukan dengan kekuatan Pancasila. Didalam Pancasila, terdapat NKRI, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Lalu, diikatlah semua itu didalam Pancasila, ini adalah pondasinya. Karena ini pondasi, ini adalah dasar negara, maka pilar pilar yang ada di sebuah negara itu, hendaklah menyatukan sebagai warga Bangsa," ujarnya.

Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, diharapkannya, tetap didalam kerangka religiusitas Ketuhanan Yang Maha Esa, tetap dalam kerangka Humanis, bahwa ada proses pemanusiaan.

"Yang harus kita memberikan derajat yang sama, equality before the law. Jadi memberikan suasana yang bisa membawa masyarakat dalam suasana persatuan dan kesatuan, itu juga harus kita bangun," ucapnya.

 

Baca juga: Kemdikbud: Bantuan Kuota Data Bukan dalam Bentuk Kartu Perdana

 

"Jangan melakukan diakriminasi, beri pemerataan yang lebih adil, itu juga menjadi bagian yang penting," lanjutnya.

Sila dalam Pancasila itu, ungkap Khofifah, harus dirinci dalam kehidupan masing masing, bukan hanya pemerintah. Yakni, Khofifah melanjutkan, bagaimana proses permusyaratan dijunjung tinggi, bagaimana keadilan sosial diusahakan bersama.

"Nah itu sebetulnya, kalau kita berbicara, ada UUD, ada NKRI, ada Bhinneka Tunggal Ika, maka dasar dari semua ini, pilar pilar itu, harus kita tegakkan bersama," tandasnya.

Berita Regional Selanjutnya
Sekolah di Pulau Terdepan Ini Butuh Layanan Internet
Berita Regional Sebelumnya
14 Sekolah Terima Anugerah Adiwiyata 2020

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar