Cari

Jawa Timur, Kab. Banyuwangi

539 Santri Positif Covid-19, Pesantren Darussalam Ditutup

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Banyuwangi - Sejak hari Minggu (30/8) seluruh aktivitas Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung Banyuwangi ditutup menyusul sebanyak 539 santri terkonfirmasi covid-19. Pesantren tersebut akhirnya dikarantina massal selama 14 hari.

"Selama proses karantina, penghuni harus tetap berada di dalam kamar, dan dipisah-pisah dengan menjalankan protokol kesehatan, seperti selalu pakai masker, jaga jarak, dan menjaga kebersihan," ungkap Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kementerian Kesehatan, dr. Benget Saragih, Senin, 31 Agustus 2020, seperti dilansir dari laman RRI.

 

Baca juga: Begini Cara Dapatkan Kuota Gratis dari Kemendikbud

 

Menurutnya, selama proses karantina total, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi sudah mendirikan dapur umum. Fasilitas ini digunakan untuk memasak dan mendistribusikan 18.000 kotak makanan kepada penghuni pondok setiap harinya.

Sementara itu, sebanyak 60 orang tenaga kesehatan dari berbagai Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Banyuwangi, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur bersiaga. Mereka diterjunkan untuk membantu pelayanan pasien yang sedang menjalani perawatan di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung Banyuwangi. 

 

Baca juga: Kurangi Limbah, H&M dan Danone AQUA Ciptakan Pakaian dari Sampah Botol Plastik

 

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono mengatakan, puluhan tenaga medis tersebut sudah bekerja sejak Minggu kemarin. Mereka terdiri dari dokter, perawat, psikolog dan sanitarian, yang ditugaskan secara bergantian untuk mempercepat penangan Covid-19, dalam cluster pondok pesantren.

"Ada 50 tenaga medis, dari 23 Puskesmas, yang dibantu tenaga medis KKP, dan Provinsi yang kita tempatkan di mini hospital yang ada pondok pesantren Darussalam Blokagung," ujar Widji Lestariono.

Selain di mini hospital, para tenaga medis tersebut ditempatkan di 6 titik pos penjagaan, yang siap mengawasi para santri, sekaligus melayani berbagai kebutuhan santri.

"Mereka menjaga para santri yang positif agar tidak berinteraksi dengan santri lainnya, sekaligus melakukan pelayanan terhadap kebutuhan kesehatan mereka," ujar Rio.

Berita Regional Selanjutnya
Sekolah di Bener Meriah Ujicoba Belajar Tatap Muka
Berita Regional Sebelumnya
Lawan Covid-19, Pemkot Berlakukan Jam Malam

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar