Cari

Jawa Tengah, Kab. Sragen

Pasien Melonjak, Pemkab Tetap Gelar Belajar Tatap Muka

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Sragen - Angka pasien positif Covid-19 di Sragen, Jawa Tengah, terus melonjak. Peristiwa ini tidak juga menyurutkan rencana mengaktifkan proses belajar mengajar tatap muka di sekolah pada 31 Agustus 2020.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen Suwardi mengatakan, tim dari Pemkab Sragen telah melakukan simulasi sekolah tatap muka di beberapa tempat, dengan menyediakan sarana dan prasarana protokol kesehatan.

“Hasil dari simulasi yang dilakukan dievaluasi. Hasilnya sekolah tatap muka tetap berlangsung Senin 31 Agustus dengan sistem penunjukkan, sembari menunggu kasus Covid 19 mereda,” ungkap Suwardi dalam keterangannya, Jumat, 28 Agustus 2020, seperti dilansir dari laman RRI.

 

Baca juga: Guru Honorer Bandung Terima Rp 31,5 Miliar

 

Suwardi menjelaskan, penunjukan dimaksud setiap kecamatan hanya ada tiga sekolah sebagai percontohan. PAUD, SD, dan SMP masing-masing satu sekolah.

Namun setelah kasus menurun maka sekolah tatap muka akan terus berlangsung dan terus dilakukan evaluasi.

“Memang kita menunjuk masing-masing kecamatan ada tiga sekolah TK SD SMP. Kecuali kecamatan Sragen kemarin yang disimulasikan bagus itu ada 31 sekolah tetap melaksanakan,” ujarnya.

 

Baca juga: Soal Pendidikan Militer, Nadiem Akui Kaget

 

Dikatakan, sekolah tatap muka ini juga tanpa paksaan, artinya hanya bagi orang tua murid yang mengizinkan, sehingga yang belum mengizinkan tetap dilakukan pembelajaran jarak jauh atau daring.

“Bagi yang orang tuanya mengizinkan,” ujarnya..

Ia meminta, setiap sekolah menyiapkan diri terkait metode pembelajaran tatap muka.

 

Baca juga: DPR: Dana Subsidi Pekerja Harus Sentuh Guru Honorer

 

Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Sragen Sugiyanto mengatakan mendukung penuh rencana sekolah tatap muka mulai 31 Agustus, mengingat banyaknya keluhan orang tua terkait susahnya pembelajaran daring. Terutama, ujarnya melanjutkan, terkait sulitnya jaringan sinyal, kuota internet, hingga anak menyalahgunakan HP untuk bermain.

Namun, Sugiyanto mengingatkan, penerapan protokol kesehatan harus diterapkan sangat ketat.

”Karena kasus covid-19 kabupaten Sragen banyak peningkatan. Di sisi lain banyak orang tua yang mengeluh ketika anak-anak lama di rumah. Kurang pengawasan jika kedua orang tua bekerja,” ujarnya.

Berita Regional Selanjutnya
Lawan Covid-19, Pemkot Berlakukan Jam Malam
Berita Regional Sebelumnya
Belajar Online, Para Siswa Ini Manfaatkan Wifi Pos Kamling

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar