Cari

Pelatihan Jaringan Teman Sebaya Dorong Peserta Didik Mengenali Diri dan Mengembangkan Potensi


Pelatihan Jaringan Teman Sebaya Dorong Peserta Didik Mengenali Diri dan Mengembangkan Potensi

SCHOOLMEDIA Jakarta — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Penguatan Karakter melaksanakan Pelatihan Sahabat Hebat sebagai bagian dari penguatan Gerakan Rukun Sama Teman, sebuah inisiatif yang mendorong peserta didik untuk saling mendukung melalui pendampingan sebaya. Pelatihan ini berfokus pada materi Mengenal Diri dan Pengembangan Potensi yang diikuti oleh perwakilan siswa dari berbagai provinsi di Indonesia.

Jaringan teman sebaya yang dibentuk melalui program ini disebut Sahabat Hebat, yaitu kelompok pelajar yang berperan membantu teman-temannya membangun hubungan positif melalui kemampuan mengenali diri, memahami perasaan, serta menumbuhkan empati. Melalui pelatihan ini, pelajar dipersiapkan menjadi pendamping sebaya yang mampu menyediakan ruang aman, mendengarkan cerita teman, serta membantu menciptakan lingkungan sekolah yang lebih ramah dan mendukung.

Pada sesi awal, peserta diajak untuk mengenali perasaan yang sedang dialami melalui aktivitas menuliskan emosi pada sticky notes dan menempelkannya di papan perasaan. Pendekatan ini membantu siswa melatih kejujuran emosional dan membiasakan diri menyebutkan perasaannya secara sederhana namun bermakna. Fasilitator kemudian mengajak peserta untuk menjelaskan perasaan yang mereka tulis. Kegiatan ini menjadi dasar bagi siswa untuk membiasakan diri mengungkapkan kondisi emosional secara jelas.

Dalam paparannya, Lilis Hayati, Fasilitator Pusat Penguatan Karakter, menekankan bahwa kemampuan ini adalah inti dari pengembangan diri. “Mengenali dan menyebutkan perasaan yang sedang dialami adalah langkah pertama bagi peserta didik untuk memahami dirinya,” ujarnya merujuk langsung pada materi sesi. Ia menegaskan bahwa “berbagi perasaan adalah bentuk kepedulian terhadap diri.”

Sesi selanjutnya mengajak siswa untuk mengidentifikasi aspek penting dalam diri mereka. Lilis menjelaskan, “Mengidentifikasi kelebihan, kelemahan, kekuatan, hal yang disukai dan tidak disukai akan membantu peserta memahami apa yang membuat mereka bertumbuh.” Ia juga menegaskan bahwa “semua orang punya bagian kuat dan bagian yang masih berkembang, itu normal.”

Peserta kemudian mengikuti aktivitas “Aku dan Potensiku” yang bertujuan memetakan aspek-aspek diri, seperti kekuatan personal, pemicu emosi, serta hal-hal yang memberikan rasa senang. Melalui kegiatan ini, peserta mendapatkan gambaran mengenai kemampuan diri dan hal-hal yang masih perlu dikembangkan.

Pada bagian pengembangan potensi, peserta diberi panduan untuk menentukan langkah kecil yang dapat dilakukan secara konsisten. Lilis mengutip langsung materi sesi ketika menyampaikan, “Pilih satu kemampuan atau hal positif yang ingin kamu kembangkan,” serta mengingatkan bahwa “buat langkah kecil yang bisa kamu lakukan, tidak harus besar.”

Peserta juga mempelajari contoh penerapan langkah-langkah kecil, seperti latihan belajar 10 menit setiap hari, mulai bertanya saat tidak memahami materi, mendengarkan tanpa menyela, dan menyelesaikan tugas sebelum menggunakan gawai. Contoh tersebut membantu peserta melihat bahwa pengembangan diri dapat dimulai dari kebiasaan sederhana.

Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi, di mana peserta diajak menjawab pertanyaan tentang hal baru yang dipelajari dan bagaimana mereka akan menerapkannya. Pesan kunci sesi ini kembali ditegaskan melalui kutipan materi: “Semakin kamu mengenali dirimu, semakin mudah kamu bertumbuh.” Refleksi ini menjadi penegasan bahwa memahami diri adalah fondasi untuk mengembangkan potensi.

Mengenali Teman dan Lingkungan

Selain itu, Sahabat Hebat mendapatkan pelatihan “Mengenali Teman dan Lingkungan” yang bertujuan membantu peserta memahami bentuk relasi sehat dan tidak sehat dalam pertemanan. Pada sesi ini, fasilitator mengajak siswa mengenali situasi yang membuat mereka nyaman atau tidak nyaman, serta mengingatkan bahwa tidak semua perilaku teman adalah “sekadar bercanda”. 

Melalui pembekalan ini, Kemendikdasmen berharap peserta didik dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di lingkungan sosial. Kemampuan memahami diri, mengembangkan potensi, serta mengenali teman menjadi fondasi penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, menyenangkan, dan saling mendukung

Tim Schoolmedia 

Lipsus Selanjutnya
Lonjakan Pergerakan 119,5 Juta Orang pada Natal dan Tahun Baru 2025–2026 Diantisipasi
Lipsus Sebelumnya
Spontanitas Terbaik! Siswa SD-SMA Buat Pak Mendikdasmen dan Ibu Menteri PPPA Tertawa Lepas di Panggung Bootcamp Anak Indonesia Hebat

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar