
Schoolmedia News Jakarta â Kasus kecelakaan yang melibatkan sebuah mobil pengangkut program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menabrak sejumlah siswa dan satu guru di SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara, resmi naik ke tahap penyidikan oleh Polres Metro Jakarta Utara.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal menanggung biaya pengobatan 21 siswa dan guru SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara usai ditabrak oleh mobil pengangkut makanan bergizi gratis (MBG) yang terjadi pada Kamis (11/12/2025).
âSaya sudah menyampaikan kepada dua Direktur RSUD, serta kepada Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, bahwa seluruh biaya ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov DKI Jakarta,â ujar Pramono.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Erick Frendriz, menyatakan penyidik telah melakukan serangkaian pemeriksaan termasuk terhadap saksi-saksi dan olah tempat kejadian perkara. Saat ini status kasus telah berubah dari penyelidikan ke penyidikan sebagai tindak lanjut proses hukum.
Polisi telah memeriksa 10 orang saksi terkait kejadian tersebut dan terus mengumpulkan alat bukti untuk memastikan yuridis materiil kasus. Dalam waktu dekat, kepolisian berencana melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah sopir dapat ditetapkan sebagai tersangka.
Sopir mobil berinisial AI diduga melakukan kelalaian sehingga menyebabkan kecelakaan tersebut. Penyidik berencana menjeratnya dengan Pasal 360 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang kelalaian yang menyebabkan luka berat atau luka lainnya, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.
Peristiwa terjadi Kamis pagi sekitar pukul 07.39 WIB, ketika mobil operasional MBG tiba-tiba menerobos pagar sekolah dan menghantam para siswa serta guru yang sedang berkegiatan di lapangan. Sebanyak 20 orang, terdiri dari 19 siswa dan 1 guru, mengalami luka dan dirawat di rumah sakit.
Selain itu, hasil pemeriksaan terhadap sopir melalui tes urine menunjukkan hasil negatif narkoba, sehingga polisi fokus pada aspek kelalaian dalam penanganan kasus ini.
Kepolisian masih melakukan pendalaman terhadap berbagai aspek kejadian termasuk pemeriksaan lanjutan saksi dan penyelidikan teknis, sambil menunggu keputusan apakah AI akan ditetapkan sebagai tersangka.
Dirjen PAUD Dikdasmen, Gogot Suharwoto, turut merespons tragedi ini dengan mengunjungi para korban di rumah sakit. Dalam kunjungan tersebut, ia memastikan bahwa penanganan medis bagi korban berjalan optimal serta memberikan dukungan moral kepada siswa dan keluarga mereka.
Selain menjenguk, Kemendikdasmen turut menyerahkan bantuan santunan kepada korban luka serius sebesar Rp 5 juta untuk masing-masing dari lima siswa, dan Rp 2,5 juta untuk 17 korban luka ringan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap dampak insiden ini.â
Gogot juga menyampaikan pesan kepada masyarakat agar tetap menghormati privasi korban dan keluarga serta tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi seputar kejadian tersebut.
Polisi masih terus melakukan pemeriksaan saksi, olah tempat kejadian perkara, serta gelar perkara untuk menentukan apakah sopir mobil akan ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kelalaian yang menimbulkan luka pada banyak anak dan seorang guru.
Tim Schoolmedia
Tinggalkan Komentar