Schoolmedia News Jakarta == Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia melalui SEAMEO BIOTROP bekerja sama dengan Kasetsart University Thailand menyelenggarakan Pelatihan Budidaya Berkelanjutan melalui Urban Farming untuk Mendukung Konservasi Biodiversitas, Pendidikan, dan Ketahanan Pangan.
Kegiatan yang berlangsung pada 22â24 September 2025 di Fakultas Kehutanan, Kasetsart University, ini diikuti oleh 32 peserta yang terdiri atas guru, perwakilan universitas, serta komunitas lokal. Pelatihan bertujuan membekali peserta dengan keterampilan praktis pertanian berkelanjutan untuk mendukung konservasi keanekaragaman hayati sekaligus memperkuat ketahanan pangan.
Acara dibuka oleh Elis Rosdiawati, Deputi Direktur Bidang Administrasi SEAMEO BIOTROP. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya mengenai keterampilan teknis seperti hidroponik, budidaya jamur, tabulampot, dan kultur jaringan, tetapi juga menumbuhkan visi keberlanjutan dan ketangguhan. âGuru adalah tonggak ilmu pengetahuan yang akan memastikan dampak dari pelatihan ini menjangkau ruang kelas dan komunitas,â ujarnya.
Sambutan juga disampaikan oleh John Arnold Sasi Siena, Deputi Direktur Bidang Program dan Pengembangan SEAMEO Sekretariat, yang mewakili Direktur SEAMEO Sekretariat, Datuk Habibah Abdul Rahim. John menekankan pentingnya keterampilan pertanian perkotaan bagi para guru. âDengan membekali guru keterampilan pertanian perkotaan, praktik keberlanjutan tidak hanya diterapkan di kelas tetapi juga diperluas ke siswa, keluarga, dan masyarakat,â katanya.
Peserta berasal dari berbagai lembaga pendidikan di Thailand, termasuk Klong Song Krathiam School, Satri Wat Rakhang School, dan Lampang Rajabhat University. Selain itu, turut hadir perwakilan dari Srinakharinwirot University, Digital Agriculture & Industry Promotion Association, serta petani lokal dari Provinsi Chonburi. Keberagaman latar belakang peserta memperkaya diskusi dan pertukaran pengalaman selama tiga hari kegiatan.
Pelatihan menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Doni Yusri dari SEAMEO BIOTROP yang memaparkan tentang pertanian berkelanjutan; Pariyanuj Chulaka (Kasetsart University) bersama Dewi Suryani (SEAMEO BIOTROP) untuk sesi hidroponik; Phruet Rachrak (Kasetsart University) bersama Dewi Suryani dan Lillys Betty (SEAMEO BIOTROP) untuk teknik kultur jaringan; Tharnrat Kaewgrajang (Kasetsart University) untuk budidaya jamur; serta Rattaphon Chatbanyong (Kasetsart University) untuk materi budidaya buah dalam pot.
Selama pelatihan, peserta menyusun rencana aksi untuk mengimplementasikan pertanian perkotaan di sekolah dan komunitas masing-masing, mulai dari kebun hidroponik, unit budidaya jamur, hingga tabulampot. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada keterampilan teknis, pengetahuan, serta motivasi untuk mengintegrasikan praktik berkelanjutan dalam pembelajaran dan kegiatan masyarakat.
Seorang peserta dari Satri Wat Rakhang School menyampaikan testimoni, âPelatihan ini menginspirasi saya untuk memulai kebun hidroponik di sekolah saya. Saya yakin kebun ini tidak hanya akan menyediakan makanan sehat tetapi juga menjadi laboratorium hidup bagi siswa untuk belajar tentang keberlanjutan dan keanekaragaman hayati.â
Melalui kegiatan ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia melalui SEAMEO BIOTROP mengajak para pendidik dan pemimpin komunitas di Asia Tenggara untuk terus berkolaborasi dalam memajukan pertanian berkelanjutan serta konservasi keanekaragaman hayati.
Tim Schoolmedia
Tinggalkan Komentar