Schoolmedia News Bogor == Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ditjen PAUD Dikdasmen melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) Digitalisasi Pembelajaran yang bertujuan meningkatkan kapasitas pendidik dan Kepala Sekolah dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses belajar mengajar.
Acara pembukaan berlangsung di Kota Bogor di dua tempst Hotel Salak dan Swiss-Bell Bogor, dari Rabu (17/9/2025) hingga Jumat (19/9/2025). Kegiatan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Heri Karnadi, Ketua Tim Kerja, Narasumber, serta ratusan peserta dari berbagai daerah.
"Program digitalisasi pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi adalah strategi penting untuk memperkecil kesenjangan mutu antar wilayah, meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi, serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan," ujar Kepala Subag Tata Usaha Direktorat PAUD, Imam Pranata, saat menyampaikan laporan di hadapan peserta.
Imam Pranata menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan respons langsung terhadap tantangan pendidikan di Indonesia, termasuk isu rendahnya capaian literasi dan kerugian belajar (learning loss) akibat pandemi.
Program ini berlandaskan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025 yang menargetkan revitalisasi satuan pendidikan, dengan salah satu fokusnya adalah implementasi teknologi seperti Interactive Flat Panel (IFP).
Pada tahun 2025, pemerintah menargetkan penyaluran bantuan perangkat IFP kepada lebih dari 288 ribu sekolah, termasuk 64.191 satuan PAUD. "Saat ini, distribusi tahap pertama sudah dimulai di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Bali," tambahnya.
IFP sebagai Alat Bantu Cerdas di PAUD
Secara spesifik, dalam konteks PAUD, IFP berfungsi sebagai alat bantu cerdas yang menggabungkan berbagai elemen interaktif seperti gambar, suara, teks, dan permainan edukatif. Penggunaan perangkat ini diharapkan dapat memfasilitasi pembelajaran multimedia dan mendukung penyesuaian kurikulum yang inovatif.
Namun, Imam Pranata menegaskan bahwa kehadiran perangkat saja tidak cukup. "Agar benar-benar berdampak, diperlukan pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu mengintegrasikan teknologi ini secara pedagogis. IFP hanyalah pemantik, peran pendidik tetap sentral dan tak tergantikan," katanya.
Untuk memastikan pendidik siap, Direktorat PAUD telah menyiapkan beberapa skema pembekalan, di antaranya:
â Bimtek luring untuk 2.160 satuan PAUD.
â Bimtek bersama 34 Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk 3.240 satuan PAUD.
â Bimtek daring untuk 58.791 satuan PAUD.
â Webinar dengan 10 tema berbeda terkait pemanfaatan IFP dan konten digital.
Sebagai kelanjutan dari pelatihan 150 narasumber nasional pada akhir Agustus, Bimtek kali ini dilaksanakan secara serentak di tiga kota: Surabaya, Bogor, dan Padang, dengan total 720 peserta.
Sebanyak 180 peserta di Bogor berasal dari 11 kabupaten/kota di Jawa Barat yang akan menjadi penerima IFP Tahap I.
Tujuan utama kegiatan ini adalah membekali para pendidik dengan pemahaman dan keterampilan dalam penggunaan teknologi digital, mengembangkan perencanaan pembelajaran yang interaktif, serta mendorong kesiapan satuan PAUD untuk mengelola pembelajaran berbasis digital secara efektif dan inovatif.
Materi yang disampaikan mencakup kebijakan digitalisasi, etika dan keamanan digital, pengenalan fitur IFP, pemanfaatan platform Rumah Pendidikan, dan simulasi pengajaran (microteaching) berbasis IFP.
Narasumber berasal dari unsur Kemendikdasmen, Kejaksaan Agung, serta akademisi dan praktisi pendidikan anak usia dini. "Kami berharap para peserta yang hadir hari ini dapat mendukung implementasi digitalisasi pembelajaran dengan memanfaatkan IFP yang telah diberikan melalui pembelajaran yang kreatif dan inovatif," tutup Imam Pranata.
Penyunting: Eko Harsono
Tinggalkan Komentar