Cari

KemenPUPR Siap Lelang Pembangunan 9 Bendungan

Bendungan Sindangheula di Serang, Banten, Foto: Ist

 

SCHOOLMEDIA NEWS, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini siap melelang pembangunan 9 bendungan baru. Sebelumnya, kementerian ini telah menyelesaikan pembangunan 15 bendungan dari 49 bendungan yang harus terealisasi. Kemudian, melanjutkan 16 bendungan periode sebelumnya. 

“Tahun 2019 sebanyak 9 bendungan baru akan dilelang untuk melengkapi 65 bendungan tadi,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Hari Suprayogi, di Jakarta, dilansir dari laman Kementerian PUPR, Senin, 15 Juli 2019.

Kesembilan bendungan yang akan dibangun tahun ini yaitu: Bendungan Mbay di NTT, Jenelata di Sulawesi Selatan, Pelosika dan Ameroro di Sulawesi Tenggara, Jragung di Jawa Tengah, Riam Kiwa di Kalimantan Selatan, Tiro di Nanggroe Aceh Darussalam, Budong-Budong di Sulawesi Barat, dan Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat.

 

Baca juga: Ada 37 Desa Terluar, Pemprov Susun Data Pulau-pulau di Wilayah 3T

 

Hari menjelaskan, ada tiga bendungan lainnya yang siap untuk dilakukan pengisian dan diresmikan. Ketiga bendungan tersebut adalah Bendungan Sei Gong di Kota Batam, Sindangheula di Serang, Banten, dan Passeloreng di Sulawesi Selatan.

Bendungan Muara Sei Gong di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, kata Hari, memiliki Kapasitas Tampung 11,8 juta m3. Luas genangannya mencapai 246,8 Ha dan akan menjadi sumber air baku berkapasitas sebesar 400 liter per detik.

Sedangkan Bendungan Sindangheula, kata Hari, merupakan bendungan multifungsi karena memiliki manfaat besar bagi masyarakat di Kabupaten Serang maupun Kota Serang. Manfaat tersebut, antara lain untuk irigasi di Daerah Irigasi Cibanten seluas 1.000 hektare, pengendalian banjir daerah hilir Kabupaten Serang dan Kota Serang dengan kapasitas tampung banjir 1,5 juta m3. Serta, akan menyuplai air baku 0,8 m3 per detik bagi Kabupaten dan Kota Serang.

Untuk Bendungan Paselloreng, Hari melanjutkan, memiliki kapasitas tampung 138 juta m3. Manfaatnya yaitu untuk mengairi lahan irigasi seluas 7.000 Ha, sebagai sumber air baku di Kabupaten Wajo sebesar 305 liter/detik,  pembangkit listrik mikrohidro 2,5 MW, serta konservasi air, pengendali banjir Sungai Gilireng, perikanan air tawar dan pariwisata.

 

Baca juga: Menhan: Siswa SMA Taruna Nusantara Disiapkan Menjadi Calon Pemimpin Berintegritas

 

Menurut Hari, Kementerian PUPR melalui Ditjen SDA akan fokus untuk menyelesaian seluruh bendungan yang dibangun. Pembangunan bendungan baru akan dilakukan secara bertahap yakni mulai tahun 2021 hingga 2023 masing-masing sebanyak 5 bendungan setiap tahun sehingga total 15 bendungan.

“Kita akan bangun di daerah yang memiliki potensi seperti Bendungan Baliem dan Digul di Papua, Matenggeng di Kabupaten Cilacap, dan Lambakan di Kabupaten Paser,” ujar Hari.

Lipsus Selanjutnya
BPS: Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Turun Jadi 0,382
Lipsus Sebelumnya
Jepang: Kebebasan Navigasi Laut China Selatan Harus Dipertahankan

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar