Cari

Jepang: Kebebasan Navigasi Laut China Selatan Harus Dipertahankan

Peta Laut China Selatan, Sumber: LIPI

 

SCHOOLMEDIA NEWS, Jakarta - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii menilai keamanan dan kebebasan navigasi di Laut China Selatan harus terus dijaga, meskipun sejumlah negara berdaulat masih terlibat sengketa teritorial di perairan tersebut.

“Saya rasa yang paling penting adalah menjamin keamanan dan kebebasan navigasi sesuai dengan hukum internasional,” kata Dubes Ishii di sela-sela Resepsi Japan Self-Defense Forces Day di Jakarta, Kamis, 11 Juli 2019, malam. 

Meskipun tidak termasuk negara yang ikut bersengketa, Ishii menegaskan bahwa Jepang memiliki kepentingan besar terkait Laut China Selatan yang merupakan bagian jalur komunikasi internasional.

“Laut China Selatan berada di tengah-tengah jalur komunikasi yang sangat penting, tidak hanya untuk Jepang tetapi untuk China, Korea, Eropa, juga Indonesia. Itu sebabnya kami memiliki perhatian terkait situasi di perairan tersebut,” kata Ishii.

Sengketa Laut China Selatan melibatkan klaim pulau dan maritim di antara beberapa negara di wilayah tersebut, yaitu Brunei Darussalam, China, Taiwan, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Vietnam.

Diperkirakan 3,37 triliun dolar AS perdagangan global melewati Laut China Selatan setiap tahun, yang merupakan sepertiga dari perdagangan maritim global.

Risiko ketidakstabilan karena pembajakan. Selain itu juga adanya perampokan bersenjata terhadap kapal di laut, terutama militerisasi pulau buatan yang secara ilegal dibangun di Laut China Selatan. Permasalahan ini telah menarik perhatian internasional dan dapat menarik negara-negara besar untuk campur tangan di wilayah tersebut.

Lipsus Selanjutnya
KemenPUPR Siap Lelang Pembangunan 9 Bendungan
Lipsus Sebelumnya
Tarif Turun, Pemerintah Ingatkan Semua Pihak Patuhi Ketentuan

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar