Cari

Anggaran Pendidikan 2026 Cetak Sejarah, Fokus pada Peningkatan Kualitas dan Kesejahteraan Guru

Schoolmedia News Jakarta === Presiden Prabowo Subianto menyampaikan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui alokasi anggaran pendidikan terbesar sepanjang sejarah Indonesia.

Dalam pidato Penyampaian Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pendidikan adalah investasi paling berharga untuk menciptakan SDM unggul dan berdaya saing global.

​Pada Sidang Tahunan MPR/DPR RI, Jumat (15/8/2025), Presiden Prabowo mengumumkan bahwa anggaran pendidikan tahun 2026 mencapai Rp757,8 triliun. Angka ini merupakan alokasi 20% dari total APBN, sesuai amanat konstitusi. Peningkatan ini naik 4,63% dari anggaran tahun 2024 yang sebesar Rp724,3 triliun.

​"Pemerintah berkomitmen untuk memenuhi anggaran pendidikan 20%, sekitar Rp757,8 triliun di tahun 2026, terbesar sepanjang sejarah kita," ujar Prabowo. "Kita wujudkan pendidikan bermutu. Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mencetak SDM unggul dan berdaya saing global."

​Alokasi Anggaran Pendidikan yang Merata

​Anggaran pendidikan tahun 2026 ini menunjukkan fokus pemerintah pada pemerataan akses dan peningkatan kualitas di berbagai tingkatan.

 Dari total anggaran yang fantastis ini, alokasi terbesar diarahkan untuk mendukung siswa dan mahasiswa, dengan rincian sebagai berikut:

●      ​Bantuan Pendidikan untuk Siswa dan Mahasiswa: Sebanyak Rp401,5 triliun dialokasikan untuk 22,7 juta penerima manfaat.

●      ​Program Indonesia Pintar (PIP): Rp15,6 triliun untuk 21,1 juta siswa.

●      ​Bidikmisi/KIP Kuliah: Rp17,2 triliun untuk 1,2 juta mahasiswa.

●      ​Beasiswa LPDP: Rp25 triliun untuk 4.000 penerima.

●      ​Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Rp335 triliun untuk 82,9 juta penerima dan 30.000 Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG).

Untuk meningkatkan ​kesejahteraan Guru dan Dosen dialokasikan:

●       Anggaran sebesar Rp178,7 triliun disediakan untuk kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan.

●      ​Tunjangan Profesi Guru (TPG) ASN/PNS: Rp68,7 triliun untuk 1,6 juta guru.

●      ​TPG Non-PNS: Rp19,2 triliun untuk 754.747 guru.

●      ​Tunjangan Profesi Dosen (TPD) Non-PNS: Rp3,2 triliun untuk 80.325 dosen.

●      ​Gaji Pendidik (PNS dan Non-PNS): Rp82,9 triliun.

 

​Fasilitas Sekolah dan Kampus:

 Sekolah dan perguruan tinggi mendapatkan alokasi Rp150,1 triliun. Anggaran ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas pendidikan di seluruh Indonesia.

​Peningkatan anggaran pendidikan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dengan alokasi dana yang masif dan terarah, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia semakin merata, menciptakan generasi yang kompeten, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global.

Apresiasi Mendikdasmen

​Menanggapi alokasi anggaran yang monumental ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Muti, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Presiden Prabowo dan seluruh jajaran kabinet. Ia menilai, peningkatan anggaran ini bukan sekadar angka, melainkan wujud komitmen nyata pemerintah untuk memajukan pendidikan.

​"Ini adalah langkah bersejarah yang patut kita syukuri bersama. Anggaran pendidikan yang besar ini menunjukkan bahwa pendidikan benar-benar menjadi prioritas utama negara," ujar Prof. Abdul Muti. "Kami di Kementerian akan memastikan setiap rupiah anggaran ini dimanfaatkan secara optimal untuk mewujudkan ekosistem pendidikan yang lebih baik."

​Menurutnya, peningkatan anggaran akan memberikan dampak signifikan pada seluruh ekosistem pendidikan, mulai dari peningkatan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan, peningkatan kualitas sarana dan prasarana, hingga perluasan akses pendidikan yang merata bagi seluruh anak bangsa.

​"Peningkatan anggaran ini akan menjadi energi positif bagi para guru, dosen, dan seluruh tenaga kependidikan untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Kami juga akan memperkuat program bantuan pendidikan agar tidak ada lagi anak Indonesia yang terhalang meraih cita-citanya karena keterbatasan biaya," tambahnya.

​Peningkatan anggaran pendidikan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dengan alokasi dana yang masif dan terarah, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia semakin merata, menciptakan generasi yang kompeten, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global.

Penyunting : Eko B Harsono

Sumber Siaran Pers Sekretariat Negara dan Siaran Pers Pidato Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 di DPR

Lipsus Selanjutnya
Peringatan Hari Pramuka ke 64 Tahun, Garda Terdepan Bangun Karakter di Era Disrupsi Teknologi
Lipsus Sebelumnya
11 Kementerian/Lembaga Bahas Grand Design Wajib Belajar 13 Tahun

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar