News Schoolmedia 29 Juli 2025 â Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari Universitas Negeri Surabaya (UNESSA) Surabaya, Dr Kartika Rinakit M.Pd menegaskan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memegang peranan krusial dalam mendukung optimalisasi tumbuh kembang anak. Hal ini sejalan dengan amanat Permendikbudristek No. 22 Tahun 2023 tentang Standar Sarana dan Prasarana pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
Kartika menjelaskan bahwa sarana merupakan segala sesuatu yang berfungsi sebagai alat dan perlengkapan untuk mencapai tujuan pembelajaran di satuan pendidikan, sementara prasarana merupakan fasilitas dasar yang esensial untuk menjalankan fungsi satuan pendidikan.
"Sarana dan prasarana PAUD bukan hanya sekadar kelengkapan fisik, melainkan investasi penting untuk masa depan anak," ujar dosen Universitas Negeri Surabaya dalam Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Program Revitalisasi Satuan PAUD Tahap 6 dan Unit Sekolah Baru Tahap 2 di Jakarta, Selasa (30/7).
Sarana PAUD Selaraskan Kebutuhan Anak
Menurut Kartika, sarana pada PAUD harus memenuhi beberapa ketentuan utama. Pertama, sarana harus sesuai dengan kebutuhan anak, mencakup aspek pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan.
Kedua, sarana harus mendorong keragaman dan kesempatan bermain, memfasilitasi setiap tahap perkembangan anak, dan memberikan kebebasan bagi peserta didik untuk memilih sesuai minatnya.
Terakhir, sarana harus sesuai dengan perkembangan anak, karakteristik peserta didik, dan kebutuhan relevan bagi layanan program di satuan PAUD.
"Penyediaan sarana yang tepat akan merangsang eksplorasi, kreativitas, dan interaksi sosial anak, yang semuanya penting untuk perkembangan kognitif dan emosional mereka," tambah Kartika kelahiran tahun 1990 dan telah mengampu 44 Mata Kuliah.
Kartika juga menyoroti pentingnya kualitas lingkungan bermain di luar ruang. Menurutnya, ada empat kunci utama untuk menciptakan tempat bermain luar yang ideal bagi semua anak:
* Memahami kebutuhan anak: Ruang bermain harus memfasilitasi eksplorasi, memungkinkan anak berlari, memanjat, atau bersembunyi.
* Pembagian lingkungan bermain: Perlu adanya 'zona petualangan' kecil yang saling terhubung antar area.
* Luas ruang bermain: Ruang yang tersedia harus cukup luas untuk setiap anak, termasuk anak berkebutuhan khusus.
* Keamanan dan kenyamanan: Tempat bermain harus aman, nyaman, dan dirancang ramah untuk semua anak dengan berbagai keadaan dan latar belakang.
"Dari semua faktor ini, luasnya lingkungan bermain terbuka menjadi aspek yang paling menentukan untuk mendukung kebebasan bergerak dan eksplorasi anak," tegas Kartika.
Penataan APE Luar Ruang yang Aman
Lebih lanjut, Kartikamemaparkan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menata Alat Permainan Edukatif (APE) di luar ruang:
* Luas area bermain yang leluasa: Idealnya, untuk memenuhi standar internasional, minimal tersedia 7 m persegi per anak agar mereka bebas bergerak.
* Keamanan dari hewan berbahaya: Pastikan ruang bermain luar bebas dari hewan yang dapat membahayakan anak.
* Kebersihan bak pasir: Bak pasir harus selalu ditutup saat tidak digunakan dan dijaga dalam kondisi kering untuk mencegah menjadi sarang binatang kecil.
* Penempatan area basah: Area basah sebaiknya ditempatkan di luar, dekat sumber air, dengan lantai yang tidak licin dan sanitasi yang terjaga baik untuk menghindari genangan air.
"Dengan memperhatikan aspek sarana dan prasarana secara holistik, kita dapat menciptakan lingkungan PAUD yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga sangat mendukung tumbuh kembang optimal anak," tutup Nurfadill.
Dikatakan Alat Permainan Edukatif (APE) luar ruang adalah sarana penting dalam mendukung tumbuh kembang anak, khususnya dalam aspek motorik kasar, sosial, dan kognitif. Agar efektif dan menyenangkan, APE luar ruang harus dirancang dengan memperhatikan unsur keamanan, fungsionalitas, dan kesenangan anak.
Berikut langkah-langkah membuat APE luar ruang yang aman dan disukai anak
1. Gunakan Bahan yang Aman dan Ramah Anak
Pilih bahan yang kuat namun aman, seperti kayu halus yang sudah diamplas, pipa PVC tebal, atau ban bekas yang bersih. Hindari bahan tajam, berkarat, atau mudah patah. Gunakan cat non-toksik dan ramah lingkungan.
2. Rancang Sesuai Usia Anak
Pastikan desain permainan sesuai dengan usia dan tinggi badan anak. Untuk anak usia dini, hindari APE yang terlalu tinggi atau memiliki banyak sudut tajam. Permainan seperti jembatan gantung mini, perosotan landai, jungkat-jungkit, dan labirin sederhana sangat cocok untuk mereka.
3. Pastikan Stabilitas dan Keseimbangan
Bangun APE di permukaan yang rata dan kokoh. Gunakan penyangga atau pondasi yang kuat agar tidak mudah roboh saat digunakan. Pastikan semua bagian terpasang dengan erat.
4. Berikan Tekstur dan Warna yang Menarik
Anak menyukai warna-warna cerah dan bentuk unik. Tambahkan elemen visual seperti bentuk hewan, tanaman, atau karakter lucu. Tekstur berbeda seperti permukaan kasar-halus bisa menambah stimulasi sensorik.
5. Uji dan Pantau Keamanan Secara Berkala
Sebelum digunakan, uji kekuatan setiap bagian. Lakukan inspeksi rutin agar APE tetap aman. Ajarkan anak cara menggunakan APE dengan benar dan selalu ada pengawasan orang dewasa saat bermain.
6. Libatkan Anak dalam Proses
Ajak anak-anak membantu memilih warna atau menghias APE dengan gambar. Ini bisa menumbuhkan rasa memiliki dan meningkatkan minat mereka untuk bermain aktif.
Dengan perencanaan yang tepat, APE luar ruang bisa menjadi media belajar yang seru sekaligus aman. Anak pun akan lebih senang bermain sambil belajar di lingkungan yang menyenangkan.
Peliput : Eko Harsono dan Muhammad JP
Tinggalkan Komentar