Sebulan Pasca Pelantikan, Bunda PAUD Provinsi Aceh Marlina Manaf Optimal Advokasi Program Wajib Belajar 13 Tahun Dengan Satu Tahun Wajib PAUD
PAUDPEDIA ââ¬â Sebulan setelah resmi dilantik pada 20 Mei 2025 oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, di Anjong Mon Mata Banda Aceh, Marlina Muzakir Manaf telah aktif menjalankan tugas dan peran strategisnya sebagai Bunda PAUD Provinsi Aceh. Pelantikan tersebut disaksikan secara virtual oleh Direktur Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbudristek, Dr. Nia Nurhasanah, M.Pd, dan turut dihadiri istri bupati/wali kota se-Aceh serta berbagai pejabat terkait.
Dalam peran barunya, Marlina mengemban tanggung jawab ganda sebagai Bunda PAUD, Bunda Literasi, dan Ketua FORIKAN Aceh. Namun, perhatian publik kini tertuju pada langkah nyatanya dalam mendukung program prioritas nasional: Gerakan Wajib Belajar Satu Tahun Prasekolah dan 12 Tahun Pendidikan Dasar dan Menengah.
Langkah Nyata Advokasi
Sebulan terakhir, Marlina telah bergerak aktif melakukan sosialisasi pentingnya pendidikan prasekolah di berbagai kabupaten/kota, khususnya di daerah dengan akses layanan PAUD yang masih terbatas. Dalam berbagai kegiatan kunjungan, ia menekankan bahwa pendidikan usia dini bukan sekadar tempat bermain, tapi fondasi karakter dan kecakapan anak untuk menghadapi pendidikan lanjutan.
ââ¬ÅPendidikan prasekolah adalah pondasi. Jika pondasi ini kuat, maka anak-anak Aceh siap menyongsong masa depan yang lebih baik,ââ¬Â ujar Marlina dalam salah satu kegiatan di Kabupaten Bireuen.
Marlina juga mendorong percepatan pelaksanaan PAUD Holistik Integratif, yang menggabungkan aspek pendidikan, gizi, kesehatan, perlindungan, dan pengasuhan. Ia bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Bappeda, serta organisasi mitra seperti PKK untuk memastikan anak usia dini di Aceh tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan aman.
Dalam menjalankan perannya, Bunda PAUD Aceh menjalin kolaborasi erat dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Dinas Pendidikan, organisasi profesi guru, hingga tokoh masyarakat. Ia mendorong pembentukan forum-forum koordinasi PAUD di tingkat kabupaten/kota sebagai sarana memperkuat layanan dan pemantauan mutu PAUD.
Mengampanyekan Pendidikan 12 Tahun
Selain fokus pada prasekolah, Marlina juga aktif menyuarakan pentingnya melanjutkan pendidikan hingga jenjang menengah. Ia menyampaikan bahwa program wajib belajar 12 tahun adalah amanat nasional yang harus dikawal bersama. ââ¬ÅAnak Aceh harus tamat sekolah menengah sebagai standar minimum. Ini adalah investasi masa depan kita bersama,ââ¬Â tegasnya.
Dalam sambutannya saat pelantikan, Dr. Nia Nurhasanah menegaskan bahwa peran Bunda PAUD sangat strategis. ââ¬ÅBunda PAUD adalah motor penggerak kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan usia dini. Kami berharap Marlina Manaf menjadi contoh bagaimana sinergi antara pusat dan daerah dapat mendorong pemerataan layanan PAUD,ââ¬Â ujar Dr. Nia secara virtual.
Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyatakan bahwa pemerintah daerah sepenuhnya mendukung gerakan Bunda PAUD melalui fasilitasi program, pelatihan, dan integrasi layanan dalam rencana pembangunan daerah. ââ¬ÅKami ingin anak-anak Aceh mendapatkan hak pendidikan sejak dini. Ini kunci menuju SDM Aceh yang unggul,ââ¬Â ujarnya dalam pelantikan.
Menuju Generasi Emas Aceh
Dengan semangat yang tinggi dan langkah konkret, Marlina Manaf menunjukkan bahwa peran Bunda PAUD bukan hanya simbolis, melainkan posisi strategis dalam pembangunan manusia. Program Wajib Belajar Satu Tahun Prasekolah dan 12 Tahun Pendidikan Dasar dan Menengah di Aceh kini bukan sekadar kebijakan di atas kertas, tapi mulai diwujudkan dalam aksi nyata.
Bunda PAUD Aceh hadir sebagai garda terdepan menuju Aceh yang cerdas, sehat, dan berkarakter ââ¬â menuju Indonesia Emas 2045.
Bunda PAUD Aceh, Ny. Marlina Marzuki, bersama Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, S.T., D.E.A., melakukan silaturahmi dan diskusi strategis dengan Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbudristek RI, Dr. Gogot Suharwoto, S.Pd., M.Ed. Pertemuan yang berlangsung di kantor Kemendikbud RI, Jakarta, bulan April lalu yang turut dihadiri oleh Direktur PAUD, Dr. Nia Nurhasanah, S.Si., M.Pd.
Pertemuan tersebut membahas sejumlah strategi peningkatan akses dan mutu layanan pendidikan, mulai dari jenjang PAUD hingga pendidikan menengah, khususnya di Aceh. Diskusi berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat kolaborasi lintas sektor.
Bunda PAUD Aceh menyampaikan antusiasmenya untuk mendalami program prioritas Kemendikbudristek, guna menyelaraskan arah kebijakan pendidikan di daerah serta mendorong sinergi dengan sektor swasta melalui program CSR.
ââ¬ÅIsu akses pendidikan, terutama pada layanan PAUD, masih menjadi tantangan besar. Bunda PAUD ingin memastikan program dari pusat bisa disinergikan dengan kebijakan daerah dan didukung sektor swasta,ââ¬Â ujar Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis.
Ia menambahkan, berdasarkan Rapor Pendidikan, Aceh saat ini masih menunjukkan indikator merah pada aspek akses PAUD. Karena itu, pemerintah Aceh memberi perhatian khusus pada perluasan layanan pendidikan melalui pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) dan rehabilitasi fasilitas yang ada.
Penyunting Eko B Harsono
Sumber Siaran Pers Humas Provinsi Aceh
Tinggalkan Komentar