Kilang Minyak Cromarty Firth, Foto: Pixabay
Pegiat Greenpeace mengatakan mereka menghentikan alat pengeboran minyak yang ditujukan untuk program eksplorasi BO Plc di lepas pantai Skotlandia di Laut Utara. Mereka menuntut salah satu perusahaan energi terbesar di dunia tersebut segera menghentikan pengeboran sumur baru. Mereka juga menyerukan agar perusahaan itu menanam modal pada energi yang terbarukan atau menutup operasinya serta mengembalikan uang penanam modal.
Greenpeace mengatakan di dalam satu pernyataan, sebagaimana dilaporkan Reuters, bahwa satu tim pegiat naik ke beberapa perahu dan mendekati alat pengeboran minyak dengan bobot 27.000 ton yang saat itu berusaha meninggalkan Cromarty Firth.
Pernyataan tersebut mengutip seorang pegiat Greenpeace dari Skotlandia yang diidentifikasi sebagai Jo, yang mengatakan, "Alat pengeboran ini dan 30 juta barel yang berusaha dibornya dapat dipastikan sebagai tanda bahwa BP berkomitmen untuk melakukan bisnis sebagaimana biasa, dan mengisi bahan bakar buat keadaan darurat iklim yang mengancam jutaan nyawa dan masa depan kehidupan di dunia."
Sementara itu BP mengatakan di dalam satu pernyataan, "Meskipun kami mengakui hak buat protes damai, tindakan kelompok ini tidak bertanggungjawab dan bisa membuat diri mereka serta orang lain menghadapi resiko yang tidak perlu."
Perusahaan itu mengatakan BP bekerjasama dengan Tansocean Ltd., operator dan pemilik pengeboran, dan pihak lain untuk menyelesaikan situasi. BP menambahkan perusahaan tersebut memiliki keprihatinan yang sama dengan pemrotes mengenai iklim dan mendukung Kesepakatan Iklim Paris.
Ketika menanggapi pernyataan BP, Greenpeace mengatakan meskipun pengeboran itu dimiliki oleh Transocean, pengeboran tersebut dalam perjalanan menuju Ladang Vorlich untuk melakukan pengeboran sumur minyak baru yang dioperasikan oleh BP.
Bulan lalu, pegiat Greenpeace juga menghalangi markas besar BP di di St. James' Square di London Tengah, dan menuntut perusahaan tersebut mengakhiri eksplorasi minyaknya.
Tinggalkan Komentar