Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggarkan Rp 2,3 triliun untuk pembangunan 10 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baru dan merenovasi 137 sekolah.
"Total biaya pembangunan 10 SMK Negeri baru dan renovasi total 137 sekolah dianggarkan Rp2,3 triliun," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Bowo Irianto di Jakarta, Jumat.
Saat ini dari 590 SMK di DKI Jakarta, baru 63 unit yang merupakan milik pemerintah, sedangkan sisanya adalah milik swasta.
"Pembangunan 10 SMK Negeri baru ini sejalan dengan kegiatan strategis daerah dan program revitalisasi SMK di ibu kota," ujar Bowo.
Pembangunan 10 SMK baru tersebut, Bowo menjelaskan, menggunakan skema "single years". Artinya, proses pembangunan harus selesai tahun tersebut dan perpanjangan waktu sesuai ketentuan.
"Mudah-mudahan paling lambat awal Mei mendatang sudah bisa tanda tangan kontrak," kata Bowo.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan pers terkait kerjasama dunia industri dengan SMK, Foto: psmk.kemdikbud.go.id
Berdasarkan data yang news.schoolmedia.id himpun, program revitalisasi SMK diantaranya adalah untuk menambah daya tampung peserta didik baru pada SMK Negeri sehingga akan ada peningkatan secara signifikan dari 22 persen menjadi 42 persen pada tahun 2022.
Selain itu, anggaran revitalisasi itu juga dialokasikan untuk memodernisasi mesin-mesin peralatan praktik kejuruan masing-masing SMK, serta meningkatkan kompetensi guru.
Revitalisasi SMK juga dilakukan dengan melaksanakan program uji sertifikasi kompetensi skema Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) kepada siswa SMK dengan sasaran 68.000 siswa per tahun. Hal ini dilakukan untuk memberikan kepastian pengakuan kompetensi peserta didik tamatan SMK.
Tinggalkan Komentar