Cari

Gunakan Sukhoi, Siswa di SMK Penerbangan Cakra Nusantara Denpasar Jalani PKL

Salah satu kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang diikuti oleh para taruna taruni SMK Penerbangan Cakra Nusantara Denpasar, Foto: smkcakranusantara.com

 

Para siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Penerbangan Cakra Nusantara Denpasar menjalani praktek kerja lapangan dengan menggunakan Sukhoi di Skuadron 044 Lanud Sultan Hassanuddin Makassar. Sekolah ini 

"Praktek jurusan Airframe and Power Plant serta Electrical Avionics itu dilaksanakan taruna taruni SMK Penerbangan Cakra Nusantara di Skatek 044 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar yang merupakan base ops Jet Tempur Sukhoi," kata Kepala Sekolah SMK Penerbangan Cakra Nusantara, Indra Gita Saragih S.Pd, di Denpasar, Jumat, 18 Januari 2019. 

Indra menjelaskan, TNI Angkatan Udara menyambut hangat kegiatan prakter kerja lapangan yang dilakukan taruna-taruni SMK Penerbangan Cakra Nusantara. Sekolah ini, kata Indra,merupakan pelopor Sekolah Penerbangan satu-satunya di Bali yang bergerak di bidang Industri Penerbangan.

"PKL yang disesuaikan dengan jurusan atau program studi itu menggunakan pesawat terkini, ter-update dan tercanggih, bukan pesawat lama/bekas. Hal ini guna menyiapkan kompetensi terbaik taruna-taruni kami agar mudah terserap di dunia kerja Nasional dan Internasional," kata Indra.

Indra menambahkan jurusan "Airframe and power plant" membentuk taruna-taruni untuk berkompetensi di bidang pemeliharaan dan perbaikan rangka body pesawat udara.

Ilustrasi Sukhoi yang digunakan oleh SMK Penerbangan Cakra Nusantara Denpasar dalam praktek kerja lapangan, Foto: tni-au.mil.id

Sementara itu, Indra melanjutkan, jurusan "Electrical Avionics" berkompetensi di bidang pemeliharaan dan perbaikan instrument serta kelistrikan pesawat udara, sehingga nantinya lulusan dapat bekerja sebagai teknisi pesawat udara di Indonesia dan mancanegara.

Selain "Airframe and Power Plant" serta "Electrical Avionics", Indra menuturkan, di SMK Penerbangan Cakra Nusantara Denpasar juga tersedia jurusan Otomatisasi dan Tatakelola Perkantoran (Bandara), dan Teknik Transmisi dan Telekomunikasi (Penerbangan) yang juga PKL di bandara dan maskapai yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Dengan mengutamakan praktek, taruna-taruni kami siap untuk menjadi tenaga kerja unggul tangguh dan mandiri di bidang penerbangan kebandaraan dan kedirgantaraan sesuai dengan Kurikulum 2013 untuk SMK yakni 70 persen praktek dan 30 persen teori," kata Indra.

Dalam pembelajaran, Indra menambahkan, SMK Penerbangan Cakra Nusantara Denpasar menerapkan "teaching factory" melalui kemitraan dengan 78 industri untuk praktek kerja atau mitra untuk bursa kerja khusus (BKK).

"Dari 13.410 sekolah yang terdaftar, SMK Penerbangan Cakra Nusantara ada pada posisi 4 dari 10 SMK se-Indonesia yang memiliki BKK berdasarkan data dari Direktorat Pembinaan SMK," kata Indra menjelaskan.

SMK Penerbangan Cakra Nusantara, ujar Indra, membangun BKK sehingga pengelolaan tidak hanya dalam proses di BKK, tapi juga "output" dengan alamat bursakerjapenerbangan.com dan sudah mengantongi Izin Pemerintah No: 250/2/5419/DT/DPMPTSP/2017.

Ke-78 industri yang dijadikan mitra kerja atau praktek oleh pihak sekolah, diantaranya Depo Pemeliharaan 10 Lanud Husein Sastranegara Bandung, Angkasa Pura Balik Papan, Angkasa Pura Medan, Angkasa Pura Semarang, Angkasa Pura Makasar (Sultan Hasanudin), Angkasa Pura Solo, Angkasa Pura Jakarta, Angkasa Pura Surabaya, dan Angkasa Pura Palembang.

Selain itu, Angkasa Pura Lombok, Malaysia Training Center, Pilipina Cheynair Pilot School, Bandara Tunggul Ulung, Cilacap, Bandar Udara Blimbing Sari, Banyuwangi, Bandar Jember Noto Handinogoro Jember, Bandar Udara El-Tari Kupang, Bandar Udara Bintuni Papua, Gapura Angkasa, Garuda Indonesia, UBS Travel serta Ritra Cargo.

Berita Selanjutnya
SMK Mandiri dan Inovatif, DPRD Jabar Optimis Program Jabar Juara Terealisasi
Berita Sebelumnya
Ratusan Pelajar dari 7 Negara Ikuti Global Youth Summit 2019 di Magelang

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar