Ilustrasi pelaksanaan program pembelajaran sehari penuh untuk meningkatkan mutu pendidikan dan penanaman karakter peserta didik, Foto: Pixabay
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mewajibkan seluruh SMA/SMK menerapkan program pembelajaran sehari penuh guna meningkatkan mutu pendidikan dan penanaman karakter kepada anak didik.
"Kami pastikan pada awal Februari 2019 program tersebut sudah berjalan di seluruh Sekolah Menengah Atas dan sederajat di Babel," kata Erzaldi di Pangkalpinang, Rabu, 16 Januari 2019.
Penerapkan program belajar sehari penuh dari pagi hingga sore, kata Erzaldi, akan memudahkan pembentukan karakter bagi siswa. Ia menjelaskan, karena pola pembelajaran yang diberikan mengutamakan interaksi dan sosialisasi langsung dengan masyarakat dan lingkungannya.
Pola belajar mengajar, kata Erzaldi melanjutkan, akan mewajibkan siswa dan sekolah melakukan kegiatan luar kelas, seperti lawatan, kemah atau bakti sosial yang di dalamnya diperkuat dengan kewajiban menjalankan ibadah berjamaah sebelum pulang sekolah.
"Sekolah sehari penuh juga mengajarkan siswa berbagi, kami yakin pola ini bermanfaat positif, untuk itu kami minta dukungan para orang tua," kata Erzaldi.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Babel M. Soleh mengatakan pemerintah menginginkan kebijakan itu tidak hanya berlaku untuk sekolah negeri.
"Dengan pola baru ini waktu bersama keluarga akan semakin banyak dan lebih berkualitas karena Sabtu-Minggu sekolah libur," ujar Soleh.
Menurut Soleh, kebijakan itu sebenarnya sudah mulai berlaku sejak 7 Januari 2019, namun masih ada beberapa kendala dalam persiapan sehingga diberikan kelonggaran hingga awal Februari.
Dinas Pendidikan setempat akan melakukan pemantauan dan pendampingan agar pelaksanaan program sekolah sehari penuh sesuai dengan target yang ditentukan.
Tinggalkan Komentar