Cari

Optimalkan Siswa di Bisnis Digital, SMK Muhammadiyah Gandeng Bukalapak

 

SCHOOLMEDIA NEWS, Malang - Pihak SMK Muhammadiyah 2 atau populer dokenal SMK Muda menggandeng Bukalapak area Malang untuk memberikan pelatihan di bidang digitalisasi kepada para guru di sekolah tersebut. Tujuannya agar para guru dapat melatih dan mempersiapkan para siswa untuk masuk ke kelas industri.

“Siswa harus mampu menjual produknya secara online. Baik itu produk sendiri maupun produk reseller. Sebelum siswa mampu menjual produk tersebut, maka gurunya harus mampu melakukan soft skill tersebut. Itu sebabnya kami mengundang tim Bukalapak untuk mengasah kemampuan para guru. Sehingga guru bisa melatih siswanya secara profesional,” ujar Kepala Sekolah SMK Muda, Nur Cholis, SPd, seperti dilansir dari laman Kemdikbud. 

Menurut Nur Cholis, kerjasama dengan Bukalapak ini untuk meningkatkan soft skill mulai dari guru dan siswa. Jika siswa di-branding untuk jualan, kata Nur Cholis, maka gurunya harus mengetahui terlebih dulu.

"Sebab bidang garapan SMK ada tiga hal BMW sesuai instruksi dari mendikbud RI," kata Nur Cholis.

 

Baca juga: Indonesia Juara Umum Olimpiade Geografi Internasional

 

Makna BMW tersebut, kata Nur Cholis, B, adalah Bekerja. Wujudnya, adalah dengan melakukan mitra kerjasama dengan mitra industri melalui kelas industri. Kemudian, M, kata Nur Cholis, adalah Melanjutkan.  Siswa yang melanjutkanm katanya, diperkuat dengan pengetahuan baik itu akademiknya mapun keterampilannya sehingga ketika lulus bisa diterima diperguruan tinggi negeri maupun swasta.

"Terakhir adalah wirausaha (W), ketika siswa sudah lulus tidak bisa bekerja atau melanjutkan kuliah, siswa tersebut bisa membuka peluang usaha melalui wirausaha, dengan menjual produk sendiri, membeli produk lain, atau reseller," ujarnya. 

 

Baca juga: Jumlah SMK Membludak, Kemdikbud Akan Lakukan Pemetaan

 

Jadi, Nur Cholis menjelaskan, lulusan SMK Muda sudah dibekali ahlakhul kharimah, serta sesuai dengan tujuan SMK itu bekerja melanjutkan atau wirausaha.

"Kalaupun siswa tidak terserap di dunia kerja sudah bisa berwiraswasta. Kami sudah mempersiapkan proses dan tahapannya, salah satunya dengan menggandeng industri dan lembaga terkait,” kata Nur Cholis. 

Berita Selanjutnya
Alumni ITB Inovasikan Bahan Organik Jadi Material Bangunan
Berita Sebelumnya
Jumlah SMK Membludak, Kemdikbud Akan Lakukan Pemetaan

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar