Ilustrasi kekerasan, Foto: Pixabay
SCHOOLMEDIA NEWS, Selangor, Malaysia - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy berharap anak-anak Indonesia semakin nyaman, bahagia dan jauh dari kekerasan baik fisik maupun seksual.
"Untuk itu, mari kita siapkan lingkungan yang aman dan nyaman," ujar Muhadjir, disela-sela Konferensi SEAMEO Council ke-50 di Selangor, Malaysia, Selasa, 23 Juli 2019.
Dia menambahkan sudah ada aturan yang mencegah terjadinya kekerasan di sekolah yakni Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Sekolah.
Baca juga: 2 Siswa SMA Tewas, Gubernur: Tim Investigasi Cepat Selesaikan Kasus MOS
Akan tetapi permasalahannya, kata Muhadjir, terletak pada penegakkan peraturan dan pengawasan tidak hanya dilakukan sekolah tetapi juga masyarakat.
"Kami selalu berbagai macam masukan mengenai aturan ini," ujar Muhadjir.
Sebelumnya, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengatakan sekolah belum sepenuhnya aman dari kekerasan seksual karena banyak kasus kekerasan seksual terjadi di sekolah.
"Faktanya, sekolah menjadi tempat terjadinya kekerasan seksual," kata Retno.
Pelaku kekerasan seksual pada anak di sekolah, kata Retno, mulai dari kepala sekolah hingga guru. Korbannya beragam, mulai kelas satu SD hingga SMA. Retno mencontohkan terkait kasus di SD yang ada di Baris, Serang, Banten. Di sekolah tersebut, kata Retno, korban dicabuli selama dua tahun dengan ancaman mendapatkan nilai jelek.
Baca juga: Perdagangan Orang Sentuh Kaum Milenial, Menteri Yohana: Gencarkan Literasi Digital
Menurut Retno, yang menjadi korban dalam kasus pelecehan seksual di sekolah tidak hanya murid perempuan tetapi juga murid laki-laki. Terkait kasus ini, ia memberi contoh sebuah kasus di pesantren di Aceh. Di sana, terjadi tindak kekerasan seksual dengan jumlah korban mencapai 15 santri.
Untuk kasus-kasus yang melibatkan anak tersebut, Retno mengajak masyarakat bahu-membahu dalam mencegah kekerasan pada anak.
Tinggalkan Komentar