Cari

IAIN Raih Kategori Baik Realisasi Anggaran Tahun 2018

IAIN Palu, Sulawesi Tengah realisasikan pagu anggaran tahun 2018 sebesar Rp 63,277 miliar dari Rp 67,551 miliar sebelum dan pascabencana gempa dan tsunami, Foto: iainpalu.ac.id

 

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, meraih kategori baik karena mampu merealisasikan anggaran tahun 2018, sekitar 93,67 persen sebelum dan pascabencana gempa disertai tsunami menghantam perguruan tinggi itu.

"Kita mampu merealisasikan anggaran tahun 2018, 93,67 persen. Itu masuk dalam kategori baik," ucap Kepala Sub Bagian Keuangan IAIN Palu, Ahdar, Rabu, 16 Januari 2019.

Satuan kerja IAIN Palu sebagai salah satu Perguruan Tinggi Kegamaan Islam Negeri (PTKIN) dibawah naungan Kementerian Agama dianggap baik dalam kinerja terkait realisasi anggaran, walaupun perguruan tinggi itu porak-poranda dihantam bencana tsunami pada 28 September 2018.

"Dari sisi realisasi dengan presentase tersebut, itu sangat baik. Realisasi yang tidak mudah, apalagi kita diterjang bencana," kata Ahdar.

Tahun 2018 pagu anggaran IAIN Palu berjumlah Rp 67,551 miliar dengan realisasi Rp 63,277 miliar. Dengan demikian, kata Ahdar, sisa anggaran senilai Rp 4,273 miliar.

Rektor IAIN Palu Sagaf S Pettalongi menekankan kepada semua pejabat dan pelaksana akademik untuk meningkatkan kinerja serta menggenjot program kerja yang berorientasi pada peningiatan mutu akademik.

Sagaf Pettalongi menyebut semua civitas akademik harus memperhatikan penggunaan atau realisasi anggaran disetiap kelembagaan meliputi fakultas dan unit di perguruan tinggi itu.

"Ada pengembalian ke negara sebesar Rp 4 miliar, ini harus menjadi catatan penting bagi semua komponen akademik agar ke depan meningkatkan realisasi anggaran lewat peningkatan program kerja," kata Sagaf Pettalongi.

Pakar Managemen Pendidikan itu mengatakan setiap pejabat dan pelaksana akademi di masing-masing kelembagaan mulai dari wakil rektor, dekan, wakil dekan, kepala unit, ketua lembaga, tidak menjadikan bencana sebagai alasan agar tidak menggenjot program kerja.

"Tidak boleh beralasan karena bencana, sehingga tidak ke kantor, tidak membuat atau menyusun program kerja," kata Sagaf.

Sagaf melanjutkan, realisasi anggaran di tahun 2018 harus menjadi pelajaran bagi semua pejabat dan kelembagaan.

Realisasi Rp 63,227 miliar meliputi belanja pegawai Rp 27,226 miliar, belanja modal Rp 7,101 miliar, Belanja Bantuan Sosial Rp 4,906 miliar, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Rp 1,554 miliar, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Rp 898,686 juta.

Selain itu, juga untuk Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Rp 760,438 juta, Pascasarjana Rp 1,061 miliar, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Rp 2,520 miliar, Lembaga Penjaminan Mutu Rp 183,268 juta, dan UPT Perpustakaan Rp 6 juta.

Kemudian, UPT Pusat Tekhnologi Informasi dan Data Rp 133,111 juta, UPT Pusat Pengembangan Bahasa Rp 120 juta, UPT Pusat Ma'had Aljamiah Rp 415,723 juta, kegiatan akademik dan pengembangan lembaga Rp 4,882 miliar.

Serta, Kegiatan administrasi umum, perencanaan dan keuangan Rp 3,022 miliar, kegiatan kemahasiswaan dan kerjasama Rp 2,795 miliar dan operasional perkantoran RM Rp 5,687 miliar.

Berita Selanjutnya
Lindungi Anak, Wali Kota Makassar Galakkan Program Jagai Anakta
Berita Sebelumnya
Pertahankan Adat Leluhur, Pemprov Bali Programkan JKN-KBS Jamin Pengobatan Tradisional

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar