Ilustrasi anak putus sekolah, Foto: Pixabay
SCHOOLMEDIA NEWS, Rejang Lebong - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu saat ini melakukan pemantauan jumlah anak putus sekolah di 15 kecamatan di Rejang Lebong dengan melibatkan petugas pengawas sekolah SD dan SMP.
"Kami sudah meminta pengawas SD dan SMP untuk memantau anak yang putus sekolah dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong, sehingga nantinya tidak ada anak usia sekolah yang bersekolah," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Noprianto di Rejang Lebong, Selasa, 16 Juli 2019.
Baca juga: 80 Persen Wilayah Kalimantan Timur Menuju Layak Anak
Pentingnya kelangsungan pendidikan anak-anak tersebut, kata Noprianto, karena nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa. Apalagi, kata Noprianto, saat ini pemerintah sudah mengucurkan anggaran yang cukup besar untuk membiayai program pendidikan gratis.
Noprianto menjelaskan, Pemkab Rejang Lebong telah mengalokasi anggaran untuk sejumlah kegiatan seperti pengadaan bahan seragam gratis untuk siswa baru di tingkat SD dan SMP baik swasta maupun negeri.
Baca juga: Kemristekdikti Tunjuk UNP Gelar 4 Program Beasiswa, Rektor Minta Pascasarjana Berbenah
Kemudian program lainnya berupa penambahan sarana prasana dunia pendidikan tersebar dalam 15 kecamatan serta perekrutan ratusan guru honor atau TKS untuk ditempatkan di sejumlah sekolah yang kekurangan guru.
Dengan adanya program sekolah gratis ini, pihaknya berharap, nantinya tidak ada lagi anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Hal ini, kata Noprianto, hal ini selaras dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Rejang Lebong guna menjadikan daerah itu sebagai kota pendidikan, pariwisata dan religius.
Tinggalkan Komentar