Cari

Bentuk Karakter Unggul Siswa, Sekolah Lamongan Mulai Terapkan Pendidikan Antikorupsi

Ilustrasi antikorupsi, Foto: Pixabay

 

SCHOOLMEDIA NEWS, Lamongan - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur langsung menerapkan pembelajaran antikorupsi di setiap sekolah wilayah itu pada awal masuk sekolah atau tahun ajaran 2019/2020. Pendidikan antikorupsi telah dicanangkan oleh pemerintah setempat pada 2 Mei 2019 bertepatan peringatan Hari Pendidikan Nasional.

"Pendidikan antikorupsi sudah kami canangkan 2 Mei lalu melalui Peraturan Bupati nomor 18 tahun 2019 tentang Pendidikan anti korupsi. Dan hari ini kami melakukan pengecekkan di beberapa sekolah untuk memulai," kata Bupati Lamongan Fadeli di SMPN 1 Lamongan, pada Senin, 15 Juli 2019.

Ia mengatakan, perangkat pembelajaran antikorupsi seperti buku teks juga sudah didistribusikan ke sekolah-sekolah oleh Dinas Pendidikan setempat, seperti di SMPN 1 Lamongan yang sudah siap digunakan.

"Di hari pertama masuk sekolah ini, kami bersama Inspektur pada Inspektorat Agus Suyanto dan Kepala Dinas Pendidikan Adi Suwito melihat kesiapan sekolah dalam penerapan pembelajaran antikorupsi tersebut," kata Fadeli.

 

Baca juga: Berantas Korupsi, China Bidik Sektor Pendidikan dan Kesehatan

 

Fadeli menjelaskan, materi pembelajaran antikorupsi ini dimasukkan di seluruh mata pelajaran mulai TK, SD dan SMP.

"Untuk SMP, mata pelajaran yang memasukkan nilai-nilai pembelajaran antikorupsi adalah Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris," kata Fadeli.

Fadeli melanjutkan, ada sembilan nilai-nilai antikorupsi yang dimasukkan dalam mata pelajaran, yakni kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, keberanian dan keadilan.

 

Baca juga: Ciptakan Zona Bebas Korupsi, Mendikbud Ingatkan Jajarannya Perhatikan 6 Hal Kelola Anggaran 2019

 

Guru dan siswa, kata Fadeli, lebih mudah mempelajari nilai-nilai tersebut, karena di setiap bukunya, ditandai dengan font berwarna merah. Upaya ini, kata Fadeli, sangat penting sebagai bagian dari upaya untuk membentuk karakter unggul generasi muda penerus bangsa.

"Seperti di buku mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti SMP kelas IX semester gasal. Salah satu yang harus diajarkan kepada siswa adalah agar bersikap dan berperilaku jujur kepada siapapun, karena menyadari akan tanggung jawabnya kelak di hadapan Allah pada hari akhir," kata Fadeli.

Dia berharap, orang tua tetap mengambil peran dalam pendidikan karakter anak di rumah. Karena itu, Fadeli menjelaskan, Pemkab Lamongan juga memberi dispensasi kepada pegawai Pemkab Lamongan untuk hadir terlambat, khusus di hari pertama anaknya masuk sekolah.

Berita Selanjutnya
Siswa Desa Sulit Dapatkan Sekolah, Disdik: PPDB Tingkat SMP Perlu Dievaluasi
Berita Sebelumnya
Prihatin Perilaku Generasi Muda di Medsos, Artis Widyawati: Budi Pekerti Perlu Diajarkan di Sekolah

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar