Foto: Pixabay
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Imanuel Buan mengatakan, akan melakukan regrouping atau relokasi bagi sekolah-sekolah yang memiliki jarak berdekatan yang menyebabkan terjadinya kekurangan siswa.
"Kami sedang melakukan pendataan terhadap sekolah-sekolah yang memiliki jarak berdekatan untuk digabungkan menjadi satu sekolah, sehingga tidak terjadi lagi ada sekolah yang mengalami kekurangan siswa seperti dialami beberapa lembaga pendidikan di Kabupaten Kupang pada tahun-tahun sebelumnya," kata Imanuel Buan di Kupang, Senin, 3 Juni 2019.
Imanuel mengatakan kebijakan regrouping sekolah dilakukan sesuai dengan kondisi wilayah dimana sekolah-sekolah itu berada.
"Apabila dalam satu desa terdapat dua sekolah maka akan digabungkan menjadi satu sekolah sehingga tidak ada sekolah yang nantinya mengalami kekurangan siswa," ujar Imanuel.
Pemerintah, kata Imanuel melanjutkan, hanya memberikan bantuan pembangunan fasilitas sekolah terhadap sekolah-sekolah yang dilakukan penggabungan. Menurut dia, terhadap sekolah yang sudah dinyatakan ditutup namun tetap memaksakan diri untuk melakukan kegiatan belajar mengajar maka dapat dipastikan tidak lagi menerima dana bantuan operasional sekolah.
"Dana operasional sekolah akan dihentikan terhadap sekolah yang dinyatakan ditutup. Pemerintah hanya fokus memberikan bantuan terhadap sekolah yang dilakukan penggabungan," kata Imanuel tegas.
Penggabungan terhadap sekolah-sekolah itu dilakukan dengan pertimbangan efisiensi dan efektivitas terhadap kegiatan belajar mengajar bagi siswa.
"Penggabungan sekolah dilakukan untuk membantu para siswa yang berada di kawasan pedalaman Kabupaten Kupang agar tidak terlalu jauh pergi sekolah dari tempat mereka berdomisili," kata Imanuel.
Proses penggabungan sekolah di daerah tersebut akan mulai berlangsung saat proses penerimaan siswa baru pada tahun 2020.
Tinggalkan Komentar