Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Selatan memulai Safari Layanan sebagai gebrakan menelurkan inovasi di wilayah tersebut. Safari layanan ini merupakan cara untuk menyebarluaskan informasi yang didapat oleh para guru tentang kebijakan kementerian dengan menggunakan minibus.
"Minibus yang kami miliki, kami setting dengan sarana penunjang seperti kursi, meja, kontak power diesel, laptop, lampu darurat, spanduk atau banner, dan lain-lain," ujar Koordinator Layanan Informasi Unit Layanan Terpadu (ULT) LPMP Kalsel, M.Jazuli, seperti dilansir dari laman Kemdikbud.go.id pada Jumat, 10 Mei 2019.
Jazuli sudah mudah memimpin ULT sejak Maret 2018 lalu. Ide ini, kata Jazuli muncul dari Kepala LPMP Kalsel, Nuryanto, pada akhir Februari 2019. Safari Layanan berawal dari masukan pihak internal dan eksternal Kemendikbud, karena menganggap informasi yang didapat oleh guru-guru di tingkat kabupaten/kota tentang kebijakan kementerian masih kurang.
Untuk menindaklanjuti ide tersebut, Jazuli menjelaskan, kemudian pihaknya mengadakan rapat untuk mendiskusikan tim yang akan diberangkatkan serta memilih kabupaten/kota yang dituju dalam kegiatan perdana ini.
Tahap berikutnya, kata Jazuli, LPMP Kalsel mengirim surat kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten yang ditunjuk sambil menjelaskan maksud dan tujuan Safari Layanan.
Ada dua kabupaten yang menjadi prioritas, yakni Kabupaten Kota Baru dan Kabupaten Tanah Bumbu menjadi prioritas. Keduanya dipilih karena merupakan daerah yang terjauh dari pusat kota dan tercatat sebagai daerah yang paling sedikit berkunjung ke Unit Layanan Terpadu (ULT) LPMP.
Setelah mendapat persetujuan dari dinas pendidikan setempat, Jazuli melanjutkan, kemudian ditentukan lokasi, tanggal dan tempat pelaksanaan Safari Layanan.
Dalam misi pertamanya ke Kota Baru pada Maret lalu, mobil layanan harus menempuh perjalanan selama 11 jam melalui jalur darat dan laut. Layanan yang diberikan dalam mobil layanan, kata Jazuli, dibuat mirip seperti kondisi layanan di Kantor LPMP Kalsel.
"Petugas terdiri dari tiga orang dan satu orang supir," ujarnya di Landasan Ulin, Banjar Baru, Kalsel.
Ia juga bercerita mengenai animo pengunjung yang datang ke dua daerah tersebut.
"Mereka sangat berterimakasih dapat dilayani di tempat mereka dan berharap untuk dijadwalkan rutin kunjungan ke daerah," ucapnya.
Apresiasi terhadap keberadaan Safari Layanan juga datang dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kota Baru dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu. Mereka berharap, kunjungan akan merambah hingga ke tingkat kecamatan dan diadakan secara terus menerus.
Merespons aspirasi masyarakat, Jazuli mengatakan Safari Layanan direncanakan akan mengunjungi dua sampai tiga kabupaten/kota sekaligus. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perjalanan tersebut berkisar antara dua sampai tiga bulan.
Untuk menjalani layanan ini, Jazuli mengatakan, bahwa koordinasi antar unit pelaksana teknis (UPT) sangatlah penting untuk menciptakan keselarasan dalam optimalisasi layanan.
"Sebelum layanan dimulai, kami koordinasi dengan BP PAUD Dikmas meminta agar operator NUPTK/Dapodik stand by untuk membantu layanan sehingga jika kami terkendala saat menghadapi guru-guru jenjang TK/PAUD, ada yang membantu,: kata Jazuli.
Selain itu, Jazuli melanjutkan, begitu juga dengan operator disdik provinsi jenjang SMA/SMK dan operator disdik kabupaten /kota untuk jenjang SD dan SMP. Pihak tersebut, kata Jazuli disiagakan untuk mendukung layanan ini.
Kegiatan Safari Layanan ULT LPMP Kalsel berlangsung mulai 26-27 Maret 2019 di Kabupaten Kota Baru, kemudian berlanjut pada 28-29 Maret 2019 di Kabupaten Tanah Bumbu.
Untuk Kabupaten Kota Baru, jumlah pengunjung sebagian besar berasal dari guru SD, yakni 41,1 persen dari total 176 pengunjung. Sebagian besar pengunjung, kata Jazuli, mengurus Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), dengan persentase sebesar 75,3 persen dari keseluruhan layanan yang diberikan.
Sama dengan daerah sebelumnya, pengunjung di Kabupaten Tanah Bumbu, kata Jazuli, sebagian besar berasal dari guru SD atau 40,7 persen dari total 86 pengunjung. Sebagian besar berkaitan dengan NUPTK dengan persentase sebesar 84,7 persen.
Cara mengevaluasi efektifnya layanan ini, kata Jazuli, pihaknya memberikan instrumen kepuasan layanan bagi semua pengunjung baik di Kabupaten Tanah Bumbu maupun di Kabupaten Kota Baru.
Dari laporan tersebut pihaknya ketahui bahwa dari 86 responden yang berasal dari Tanah Bumbu, sebanyak 94,2 persen menyatakan puas dengan layanan petugas. Bahkan 100 persen pengunjung di Kabupaten Kota Baru merasakan puas terhadap layanan yang diberikan.
Ke depan, Jazuli berkeinginan ada peningkatan sarana untuk mendukung Safari Layanan.
"Perlu disediakan mobil yang sesuai dengan standar sehingga nyaman bagi petugas dan pelanggan," kata Jazuli.
Tinggalkan Komentar