Cari

Gempa Cianjur, 268 Orang Tewas, 151 Hilang, 1.803 Luka-luka

 

Schoolmedia News Cianjur --- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto menyatakan bahwa update terakhir hari ini, Selasa (22/11) per pukul 17.00 WIB, korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sebanyak 268 jiwa.

“Dari 268 yang susah terindentifikasi siapa-siapanya ini baru 122 jenazah,” ujar Letjen Suharyanto dalam konferensi pers di Kantor Bupati Cianjur yang menjadi pusat posko bencana, Selasa (22/11).

Selain itu, Suharyanto juga menyatakan masih ada sejumlah 151 orang yang belum ditemukan dalam tragedi tersebut.

Gempa bumi berkekuatan M 5,6 terjadi di kedalaman 10 kilometer pada Senin (21/11/2022) pukul 13:21:10 WIB dengan pusat gempa berada di sekitar Sukabumi, Cianjur, Jawa Barat mengakibatkan dampak terhadap beberapa infrastruktur telekomunikasi yang ada di kawasan itu. Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan pemantauan dan mendorong operator seluler melakukan mitigasi untuk pemulihan layanan bagi masyarakat.

Plt. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail menyatakan gangguan terjadi akibat pasokan listrik ke site Base Transceiver Station (BTS) terputus.

“Kominfo sudah memonitor kondisi layanan seluler dan meminta operator seluler untuk menyiapkan supply power cadangan dengan mobile backup power (MBP) dan genset portable,” jelasnya di Jakarta Pusat, Senin (21/11/2022).

Menurut Plt. Dirjen Ismail, pada pukul 18:30 WIB, langka pemulihan telah dilakukan Telkomsel untuk 118 site BTS yang mengalami gangguan pasokan listrik. Indosat tengah memulihkan 10 site BTS terdampak di Sukabumi dan 81 site BTS di Cianjur. Sementara XL Axiata berupaya memulihkan 63 site BTS terdampak, demikian juga dengan Smartfren tengah memulihkan 12 site BTS.

“Secara umum layanan jaringan telekomunikasi seluler masih cukup aman dengan pasokan listrik genset. Kami dan operator seluler berupaya untuk menjaga kapasitas dan kualitas layanan telekomunikasi terbaik kepada masyarakat,” tandasnya.

Plt, Dirjen PPI Kementerian Kominfo menyatakan secara umum jaringan tulang punggung Telkom Indonesia (Transport DWDM dan Link Metro E) dalam kondisi aman. Meskipun ada beberapa Sentra Telepon Otomat (STO) terdekat dari epicentrum gempa bumi terdampak, namun telah dilakukan langkah mitigasi.

“Layanan di STO Cianjur, Cibeber,  Sukanegara dan Sukaresmi,  dilaporkan normal, pasokan listrik atau catuan PLN off dan sementara menggunakan genset,” jelasnya.

Menurut  Plt. Dirjen Ismail, Kementerian Kominfo dan operator telekomunikasi seluler terus melakukan monitoring kapasitas dan kualitas jaringan telekomunikasi di area terdampak gempa.

“Kemudian melakukan langkah pemulihan terhadap infrastruktur telekomunikasi yang mengalami kendala apabila diperlukan,” ungkapnya.

Tim Schoolmedia 

Berita Selanjutnya
Akses Daerah Terisolasi Akibat Gempa Cianjur Diminta Dibuka
Berita Sebelumnya
Kemdikbudristek Identifikasi Peserta Didik, Pendidik dan Sekolah Korban Gempa

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar