Hasil pertanian, Foto: Pixabay
Dana abadi riset perlu ditingkatkan untuk membiayai berbagai penelitian yang berguna bagi penguatan dan pengembangan segala sektor pembangunan, demi kemajuan bangsa, kata Kepala Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Satryo Soemantri Brodjonegoro.
"Dana abadi riset Rp 1 triliun memang belum cukup, akan tetapi sebagai awal pengembangan dan dana abadi riset sudah cukup baik, idealnya dana abadi Rp100 triliun sehingga dengan bunga 10 persen kita punya dana riset 10 triliun tiap tahun," ujar Satryo di Jakarta, Rabu, 1 Mei 2019.
Dana abadi riset, kata Satryo, dinilai penting untuk membiayai berbagai riset, untuk menghasilkan inovasi dan pemanfaatan teknologi di berbagai bidang, misalnya pangan, kesehatan, dan sumber energi, yang pada ujungnya bertujuan membangun kehidupan bangsa yang lebih maju dan sejahtera.
Baca juga: Dana Riset Masih Bertumpu APBN, Menristekdikti Dorong Industri Ikut Berkontribusi
Hasil riset, kata dia, juga penting untuk menjawab berbagai permasalahan yang ditemui di tengah masyarakat, industri, maupun dunia.
Dalam rangka peringatan Hari Buruh, Satryo mendorong peningkatan kualitas buruh untuk kemajuan daya saing.
"Mari kita kerja bersama untuk meningkatkan daya saing Indonesia," kata Satryo.
Peningkatan kualitas buruh, kata dia, akan mendorong terbangunnya tenaga kerja unggul bangsa Indonesia yang semakin mampu bersaing di kancah global.
Pada kesempatan sebelumnya, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko mengatakan sumber daya manusia yang unggul akan mendukung ekonomi modern berbasis inovasi serta ilmu pengetahuan dan teknologi, yang utamanya adalah hasil pendidikan di jenjang lanjut berbasis riset.
Baca juga: Ada Dana Rp 990 Miliar, Kemenristekdikti Ajak Generasi Muda Lakukan Riset
"Realisasi dana abadi riset sangat berkorelasi dengan pengembangan SDM unggul Indonesia masa depan," kata dia.
Di lain sisi, dia menuturkan, dana abadi riset sebagai salah satu sumber pendanaan riset di luar mekanisme Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sudah seharusnya ada.
Dana ini sebagai salah satu dari tiga jenis sumber pendanaan utama riset, sebagaimana praktik di banyak negara, yaitu dana negara (APBN), swasta, dan dana abadi.
Tinggalkan Komentar