Foto: Pixabay
Akademisi Universitas Bahir Dar, sekitar 600 KM utara kota Addis Ababa, Ibu kota Ethiopia akan mengunjungi Indonesia untuk melakukan penelitian dan pertemuan untuk menjajaki kerjasama di bidang pendidikan. Kunjungan tersebut berlangsung Mei 2019.
Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur dalam pernyataan pers, mengatakan, kunjungan Kefyalew Alemayehu Wondmagegn, professor di Universitas Bahir Dar, merupakan tindak lanjut dari MoU kerja sama di bidang penelitian, seminar, workshop serta pertukaran pelajar dan dosen. Perjanjian kerjasama tersebut telah ditandatangani oleh Universitas Bahir Dar dengan Universitas Sebelas Maret pada 20 April 2016.
Pada 25 April 2019, Al Busyra Basnur Dubes RI itu mengadakan pertemuan dengan Zewdu Emiru Jemberie, Wakil Presiden Universitas Bahir Dar. Kedua belah pihak bertemu untuk membahas berbagai potensi dan rencana kerja sama Indonesia-Ethiopia di bidang pendidikan dan penelitian.
"Banyak Perguruan Tinggi di Ethiopia yang ingin mengadakan kerja sama pendidikan, riset dan penelitian dengan perguruan tinggi di Indonesia," kata Al Busyra, Minggu, 28 April 2019.
Universitas Bahir Dar merupakan universitas pertama di Ethiopia. Universitas ini melakukan kunjungan ke Indonesia dan menandatangani MoU dengan universitas di Indonesia pada April 2016 dengan Universitas Sebelas Maret.
Sedangkan Universitas Sebelas Maret adalah universitas pertama di Indonesia yang menandatangani perjanjian kerja sama dengan universitas di Ethiopia dan universitas Indonesia pertama pula yang berkunjung ke Ethiopia pada Oktober 2016.
Al Busyra menambahkan, kedua perguruan tinggi telah melakukan saling kunjung pada tahun yang sama.
"Saya mengharapkan lebih banyak lagi perguruan tinggi di kedua negara yang melakukan kerja sama pendidikan, riset dan penelitian. Ketika saya berkunjung dan berdiskusi dengan Ayano Berasso Hula, Presiden Universitas Hawassa beberapa waktu lalu, disampaikan pula keinginan universitas tersebut untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia" kata Al Busyra.
Pada pertemuan itu, Al Busyra Basnur didampingi oleh Ni Putu Anggraeni, staf KBRI Addis Ababa. Sementara, Zewdu didampingi oleh Dekan, dosen senior, Kepala Kerjasama Internasional dan para peneliti.
Universitas Bahir Dar dengan sembilan kampus yang tersebar di beberapa bagian kota Bahir Dar memiliki 50.000 mahasiswa program S-1, S-2 dan S-3 serta 5.000 tenaga pengajar.
Universitas yang termasuk empat besar di Ethiopia ini memiliki 13 pusat riset dan telah melakukan kerja sama dengan berbagai negara, diantaranya Belgia, Belanda, Norwegia, Austria, Finlandia, Jerman, Taiwan, Jepang, Korea, Cina, India dan Amerika Serikat.
Sejumlah mahasiswa Bahar Dar pun penah mengikuti program Darmasiswa RI, yaitu beasiswa untuk mempelajari antara lain bahasa, seni dan budaya Indonesia di perguruan tinggi di Indonesia.
Tinggalkan Komentar